Pertumbuhan Impresif Ekonomi 2022 untuk Merespons Tantangan Nyata di 2023
Refleksi Akhir Tahun oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Selain itu, ada faktor surplus transaksi berjalan dan faktor neraca perdagangan yang per Oktober 2022 mencatat surplus 5,67 miliar dolar AS.
Pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2022 memang tampak impresif, mencapai 5,01 persen per kuartal I, naik menjadi 5,44 persen per kuartal II, dan kembali meningkat 5,72 persen per kuartal III.
Kendati kuartal IV diproyeksikan mengalami “moderasi” atau pelambatan, namun secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi 2022 amat prospektif dan mengisyaratkan optimisme.
Saat masyarakat Indonesia menikmati pertumbuhan, sejumlah negara justru terperangkap pada zona resesi.
Akibat tekanan inflasi yang tinggi, sejumlah negara di kawasan Eropa sudah dibayang-bayangi resesi.
Dari Inggris, tersaji ragam kisah pilu akibat melemahnya kinerja perekonomian negeri itu.
Selepas pekan kedua November lalu, Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt mengumumkan bahwa negaranya mengalami resesi.
Perbedaan kinerja perekonomian inilah yang mendorong IMF dan Bank Dunia melihat Indonesia sebagai titik terang di tengah wajah dunia yang suram.
Simak, berikut ini catatan refleksi akhir tahun yang disampaikan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
- Biaya Haji 2025 Turun, HNW: Alhamdulillah, Membuahkan Hasil
- Program Makan Bergizi Gratis Dimulai, Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Peringatkan Ini
- Kadin Apresiasi Kebijakan Tarif PPN 12% Hanya untuk Barang dan Jasa Mewah
- Pemerintah Bakal Sediakan Rp 20 Triliun untuk UMKM hingga PMI
- 5 Strategi Bisnis BNI Menghadapi Tantangan Perekonomian 2025
- Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun