Pertumbuhan Kredit 2018 Diprediksi Tembus 12 Persen
jpnn.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi pertumbuhan kredit pada 2018 dapat mencapai double digit di kisaran 10–12 persen secara year-on-year (yoy).
Proyeksi tersebut lebih tinggi jika dibandingkan perkiraan capaian tahun ini yang sebesar 7–9 persen.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengungkapkan, pertumbuhan kredit hingga November belum begitu tinggi, yakni 7,47 persen.
Namun, beberapa indikator perbankan menunjukkan likuiditas yang cukup baik. Rasio kecukupan modal (CAR) perbankan pada November 2017 mencapai 23,54 persen atau jauh di atas ambang minimal delapan persen.
Sementara itu, excess reserve perbankan per 13 Desember 2017 sebesar Rp 644,95 triliun.
”Likuiditas perbankan kita sangat mencukupi. Jadi, semestinya kesiapan bank untuk menyalurkan kredit tahun depan cukup besar,’’ jelasnya, Kamis (21/12).
Menjelang akhir tahun ini, deviasi pertumbuhan kredit perbankan dibandingkan dengan target rencana bisnis bank (RBB) 2017 sebesar 11,86 persen (yoy).
Deviasi tersebut disebabkan konsolidasi perbankan sehubungan dengan risiko kredit.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi pertumbuhan kredit pada 2018 dapat mencapai double digit di kisaran 10–12 persen secara year-on-year (yoy).
- Astra Meluncurkan Aplikasi Moxa Mitra, Ada Fitur Pantau Penghasilan
- Bank Mandiri Biayai 1.012 Rumah Subsidi Berkonsep Green House, Cek Lokasinya di Sini!
- Ini Upaya BNI Mendukung Pemerintah Mencapai Bebas Emisi Pada 2060
- Mandiri Institute Insight Memperkuat Ekosistem Keuangan Berkelanjutan di Indonesia
- Bank Mandiri Pertegas Komitmen Keberlanjutan Lewat Penyaluran Kredit dengan Terapkan Standar Global
- Penyaluran Kredit dan DPK BTN Meningkat, di atas Pertumbuhan Rata-rata Nasional