Pertumbuhan Kredit pada 2020 Diprediksi Naik 12 Persen, Ini Faktornya
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, optimistis pertumbuhan kredit pada 2020 bisa mencapai 10-12 persen atau lebih tinggi dari capaian 2019. Ini diprediksi akibat permintaan meningkat.
"Pertumbuhan kredit akan lebih tinggi karena permintaan akan meningkat," kata Perry di Jakarta, Kamis.
Perry mengatakan, permintaan akan meningkat karena kegiatan perekonomian diperkirakan akan pulih pada 2020, seiring dengan membaiknya kondisi global.
"Pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi, karena kondisi global membaik dan ekspor meningkat. Selain itu konsumsi juga bagus dan investasi naik karena adanya transformasi ekonomi dan kebijakan akomodatif," ujarnya.
Ia menambahkan peningkatan kredit ini juga didukung oleh penurunan suku bunga acuan sebanyak empat kali pada 2019, membaiknya likuiditas, serta kebijakan makroprudensial.
"Faktor lainnya juga karena bank yang siap menyalurkan kredit tahun depan," kata Perry.
Untuk 2019, ia mengakui pertumbuhan kredit hanya berada pada kisaran delapan persen pada akhir tahun karena siklus keuangan yang melambat dan permintaan dunia usaha yang melemah.
"Permintaan kredit sekarang masih menunjukkan siklus keuangan masih di bawah optimal dengan permintaan dunia usaha yang belum kuat, meski ada dukungan dari sisi supply karena turunnya suku bunga," ujarnya.
Bank Indonesia optimistis pertumbuhan kredit pada 2020, bisa mencapai 10-12 persen atau lebih tinggi dari capaian 2019.
- BI Catat Uang Beredar Mencapai Rp 9.175,8 Triliun per November 2024
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- Astra Meluncurkan Aplikasi Moxa Mitra, Ada Fitur Pantau Penghasilan
- Bank Mandiri Biayai 1.012 Rumah Subsidi Berkonsep Green House, Cek Lokasinya di Sini!
- Rupiah Melemah Karena Penggeledahan di BI? Misbakhun Angkat Suara
- Pemerintah Sebar Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru