Pertumbuhan Kuartal II 2022 Jadi Modal Penting Hadapi Tekanan Eksternal

Dia menyebut posisi Indonesia tidak separah negara-negara Eropa, Amerika Serikat, dan beberapa negara Timur Tengah dan Asia Timur.
Inflasi dan pandemi yang sama-sama terkendali membuat tingkat permintaan yang bertumpu pada konsumsi domestik, yakni pada rumah tangga tumbuh sangat baik di level 5,5 persen (yoy).
Menurut Said, investasi juga menunjukkan prestasi yang menggembirakan di tengah kencenderungan investor memlih jalan konservatif, menempatkan investasi mereka di asset haven.
Pertumbuhan konsumsi barang modal mencapai 3,07 persen (yoy). Selain itu, kenaikan harga komoditas ekspor telah mendorong permintaan keluar lebih baik. Ekspor kita tumbuh 19,74 persen (yoy).
Konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor yang tumbuh sangat baik telah menjadi lokomotif permintaan (demand) ke berbagai lapangan usaha.
Capaian kita di Kuartal II 2022 ini modal sangat baik menghadapi situasi ke depan yang tampaknya masih akan menghadapi tingginya harga komoditas.
Said Saya berharap ada beberapa hal yang perlu terus menjadi fokus perhatian kita ke depan:
Pertama, mengupayakan semaksimal mungkin inflasi dan pandemi Covid-19 terkendali. Memang harganya tidak murah, ongkos APBN 2022 sangat besar untuk menjaga daya beli rumah tangga, khususnya pada sektor makanan dan transportasi sebagai core inflasi.
Ketua Badan Anggaran DPR MH Said Abdullah mengapresiasi capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022 di level 5,44 (yoy)
- Komisi VI DPR Sidak Jasa Marga, Pastikan Kesiapan Arus Mudik Lebaran 2025
- Makin Anjlok, Kurs Rupiah Tembus Rp 16.588 Per USD
- Misbakhun Buka-bukaan Data demi Yakinkan Pelaku Pasar di Bursa
- Wawali Iswar Apresiasi Gerakan Pangan Murah Serentak se-Jateng Digelar di Kota Semarang
- Aksi Tolak RUU TNI Masih Berlangsung, Sejumlah Pedemo Dibawa Sukarelawan Medis
- RUU TNI Disahkan Jadi UU, Sekjen KOPI Kecam Segala Bentuk Aksi Kekerasan yang Mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa