Pertumbuhan Kuat Indosat Ooredoo Dipicu Layanan Data

Pertumbuhan Kuat Indosat Ooredoo Dipicu Layanan Data
Foto ilustrasi dok.JPNN

Sementara, per tanggal 31 Maret 2016, total hutang Indosat naik sebesar 4,8% dibandingkan dengan tanggal 31 Maret 2015. 

Pembayaran yang dilakukan dalam tahun tersebut adalah pembayaran cicilan Pinjaman SEK Tranche A, B dan C sebesar USD45,0 juta, cicilan Pinjaman HSBC Coface dan Sinosure sebesar USD20,1 juta, cicilan Pinjaman Komersial 9 tahun dari HSBC sebesar USD4,1 juta, percepatan pelunasan GN 2020 sebesar USD650 juta, pelunasan Obligasi VI seri B sebesar Rp320,0 miliar, pembayaran fasilitas RCF BSMI sebesar Rp250 miliar.

Pembayaran fasilitas kredit investasi BCA sebesar Rp100,0 miliar dan pembayaran pinjaman dari kepentingan non-pengendali APE** sebesar Rp15,75 miliar. Penambahan hutang sepanjang 31 Maret 2015 sampai 31 Maret 2016 adalah penarikan fasilitas RCF BCA sebesar Rp1.600,0 miliar, penarikan fasilitas RCF BNI sebesar Rp600,0 miliar.

Juga  penarikan fasilitas RCF BTMU sebesar Rp250,0 miliar, penarikan fasilitas RCF BNPP sebesar Rp50,0 miliar, penerbitan Obligasi Berkelanjutan Indosat I Tahap II sebesar Rp2,68 triliun, penerbitan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat I Tahap II sebesar Rp416,0 miliar, penerbitan Obligasi Berkelanjutan Indosat I Tahap III sebesar Rp794,0 miliar.

Selanjutnya, penerbitan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat I Tahap III sebesar Rp106,0 miliar, USD RCF Mizuho sebesar USD30,0 juta, USD RCF DBS sebesar USD50,0 juta serta USD RCF ANZ sebesar USD100,0 juta. (rl/sam/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News