Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Melambat
jpnn.com, SURABAYA - Produksi industri manufaktur besar dan sedang pada kuartal kedua 2019 berhasil tumbuh 3,62 persen secara tahunan.
Namun, angka itu melambat dibanding periode sama tahun lalu. Pada kuartal kedua 2018, industri manufaktur besar dan sedang sebesar 4,36 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, industri pakaian jadi mengalami pertumbuhan sangat signifikan mencapai 25,79 persen.
BACA JUGA: Belanja Rp 5 Juta di Indonesia, Wisman Dapat Restitusi PPN
Sementara itu, industri percetakan dan reproduksi media rekaman 22 persen (YoY) dan industri minuman 22,52 persen.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, sesuai prediksi, investasi dan laju manufaktur semester kedua tak akan melesat signifikan.
”Kita perlu ingat bahwa di semester I 2019 fokus Indonesia ada di penyelenggaraan pemilu dan kampanye politik. Pemerintah belum berani mengeluarkan kebijakan secara substansial yang bisa memengaruhi iklim kegiatan ekonomi. Karena adanya kemungkinan pergantian kepemimpinan,” ujar Shinta, Kamis (1/8).
Dia melanjutkan, nilai investasi di dalam pipeline memang cukup banyak, tetapi realisasi investasi itu akan menjadi tantangan pada semester kedua 2019.
Produksi industri manufaktur besar dan sedang pada kuartal kedua 2019 berhasil tumbuh 3,62 persen secara tahunan.
- Inovasi Pelumas Baru EMLI Diklaim Mampu Bersaing Secara Global
- Kepala BPS Temui Mensos Saifullah Yusuf, Koordinasi soal Satu Data Tunggal
- BPS Optimistis Pasar Otomotif Indonesia Pada 2025 Masih Bisa Bertumbuh
- Investasi Triliunan Perlu Kepastian Regulasi, Industri Petrokimia Perlu Perhatian Pemerintah
- 250 Asosiasi dan Himpunan Inisiasi Forum Independen Buntut Polemik Kadin Indonesia
- 18 Kadin Provinsi Perjuangkan Konstitusi dengan Menggugat Munaslub Anindya Bakrie