Perubahan Iklim Berdampak Pada Petani Muda Indonesia, Terutama Gagal Panen yang Besar
Khusus untuk sektor pertanian, Dr Rini Astuti mengatakan Australia telah mendukung dengan memberikan pengetahuan yang relevan dan praktis tentang pertanian berkelanjutan di Indonesia.
Menurut dia, pemerintah Australia dapat membantu Indonesia dengan melanjutkan proyek-proyek di lapangan misalnya melalui universitas.
"Kolaborasi timbal balik seperti ini sangat penting untuk menciptakan kawasan Asia Pasifik yang akan bertahan dan berkembang tanpa emisi karbon, serta pembangunan ekonomi hijau," ujarnya.
Menurut dia, Australia dapat mendukung Indonesia secara ekonomi.
"Saya kira sekarang mereka berusaha mengejar pemulihan ekonomi dulu, bukan lingkungan," katanya.
"Pemerintah Indonesia membutuhkan dukungan finansial dan politik untuk menempatkan isu lingkungan sama pentingnya dengan pemulihan ekonomi setelah pandemi COVID," tambahnya.
Simak artikelnya dalam Bahasa Inggris di sini.
Marlan, 27 tahun, adalah petani muda di Nias yang mengatakan kemarau yang panjang telah merugikan hasil panennya
Redaktur & Reporter : Adil
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Indonesia Tunda Komitmen Iklim di COP 29 Azerbaijan, Aktivis Lingkungan Bereaksi
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor