Perubahan Iklim Bisa Memicu Penyebaran Wabah Seperti Cacar Monyet dan Virus Ensefalitis Jepang
Ada faktor lain yang berperan dalam penyebaran penyakit, seperti tingkat vaksinasi, pengendalian serangga, karantina, dan bahkan praktik pertanian.
Para ilmuwan ingin menjelaskan bahwa perubahan iklim bukanlah satu-satunya penyebab.
"Jika ada bagian vektor nyamuk dari siklus itu, maka nyamuk tersebut mungkin hidup seminggu lebih lama dalam setahun," jelas Profesor Nicholas Osbotne dari Universitas Queensland.
Secara historis, Australia telah berhasil mengelola risiko penyakit mematikan yang dibawa nyamuk, seperti malaria dan demam berdarah.
Tapi hal itu mungkin menjadi lebih sulit akibat terjadinya perubahan iklim.
Virus yang disebarkan oleh hewan
Virus baru lainnya yang telah mendarat di Australia tahun ini adalah cacar monyet, yang menyebabkan gejala seperti flu dan ruam kulit yang khas setelah terjadi kontak antarmanusia.
Sekali lagi, penting untuk dicatat bahwa merebaknya virus bukanlah penyebab kepanikan.
Perubahan iklim adalah salah satu faktornya — meningkatnya jumlah wabah dapat sebagian disebabkan oleh menurunnya tingkat kekebalan terhadap virus cacar.
Penelitian terbaru memprediksi perubahan iklim akan meningkatkan peluang bagi penyebaran virus baru secara global
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?
- UID Sukses Gelar Forum Merajut Masa Depan Indonesia
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim