Perubahan Iklim Ditengarai Jadi Penyebab Munculnya Beruang Kutub Hibrida

"Seperti yang Anda ketahui, di saat iklim menghangat, es laut di Kutub Utara semakin kurang dan kurang," katanya.
Ia mengungkapkan, "Beruang kutub menghabiskan banyak waktu pada musim dingin di atas es dan kemudian ketika es mencair di awal musim panas, mereka cenderung untuk pindah ke daratan untuk jangka waktu tertentu, dan kemudian ketika es terbentuk lagi di musim gugur, mereka berdiam di es lagi.”
"Tapi karena jumlah es makin kurang dan kurang, mereka menghabiskan lebih banyak waktu di daratan,” sambungnya.
Ia lantas menunjukkan, "Dan juga apa yang terjadi adalah bahwa beruang hibrida tampaknya bergerak lebih jauh ke utara, kami melihat jangkauan mereka makin panjang dan lebih jauh ke arah utara menuju pantai Kutub Utara baik di Alaska maupun di Kanada.”
"Hasilnya adalah Anda memiliki beruang kutub yang menghabiskan lebih banyak waktu di daratan dan beruang coklat menghabiskan lebih banyak waktu di tempat beruang kutub mungkin berada, dan hasilnya adalah kami melihat campuran langka antara dua spesies," terangnya.
Tapi Chris mengatakan, tak banyak yang diketahui tentang campuran beruang kutub dan beruang coklat ini.
"Kami tak tahu apa-apa tentang temperamen mereka. Kedua spesies ini, mereka mencoba menghindari manusia dan tinggal jauh dari manusia,” tuturnya.
Chris menyampaikan, "Beruang campuran bisa berbahaya, tetapi sebagian besar waktu mereka tinggal jauh dari manusia tetapi karakteristik perilaku beruang hibrida ini, kami tak tahu apa-apa tentang hal itu dan saya menduga bahwa itu adalah sesuatu yang tak akan kami ketahui untuk waktu yang lama."
Beruang tak lazim yang ditembak oleh seorang pemburu beberapa hari lalu di Nunavut, utara Kanada, dianggap oleh para ahli sebagai beruang coklat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia