Perubahan Iklim Pengaruhi Perilaku Semut Dalam Mencari Makan

Simulasi suhu udara
Semut dipantau setiap tiga bulan di berbagai lokasi di Australia Selatan, Wilayah Utara Australia (NT), dan New South Wales, dengan beberapa relawan membantu para akademisi memimpin proyek tersebut.
Tim-tim itu menempatkan sejumlah lubang penuh makanan di dalam dan di luar kamar-kamar khusus yang memerangkap panas untuk mensimulasikan kondisi-kondisi perubahan iklim.
Petugas proyek dari Berri Barmera Landcare, Helga Kieskamp, yang membantu penelitian di situs Wilabalangaloo milik kelompok tersebut, mengatakan sejauh ini hasilnya beragam.
"Beberapa lubang, kadang-kadang, bisa memiliki banyak semut di dalamnya," katanya.
"Kondisinya juga sedikit berbeda dalam soal cuaca - akan ada lebih banyak aktivitas dalam cuaca yang lebih hangat."
Kieskamp mengatakan semut memainkan peran penting dalam keseimbangan lingkungan mereka.
"Semut mengaerasi tanah, yang membantu tanaman tumbuh, jadi bahkan jika itu hanya makhluk kecil yang terpengaruh [oleh perubahan iklim], semut masih memiliki pengaruh yang cukup besar [terhadap ekosistem]," katanya.

- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya