Perubahan Jadwal Pilkada Serentak Berpotensi Menimbulkan Kegaduhan Baru
Lalu, lanjutnya, saat ini muncul perdebatan baru tentang perubahan jadwal Pilkada Serentak 2024.
Yanuar menilai tidak menutup kemungkinan masih ada lagi isu lain terkait pemilu yang masih disimpan untuk dikeluarkan pada waktu berikutnya.
Dia mengatakan apabila perubahan jadwal Pilkada 2024 diusulkan saat pembahasan jadwal pemungutan suara Pileg dan Pilpres 2024, maka dinamika politik saat ini pasti lebih kondusif.
Selain itu, lanjut dia, secara psikologis tidak akan menimbulkan prasangka, karena jadwal pilkada serentak ditetapkan bersamaan dengan jadwal pemilu.
"Pelaksanaan pilkada serentak di bulan November 2024 akan lebih netral dari kemungkinan intervensi pemerintah. Sebab, pemerintahan baru belum terkonsolidasi secara sempurna di bulan November 2024," ujar Yanuar Prihatin. (antara/jpnn)
Wakil Ketua Komisi II DPR Yanuar Prihatin mengatakan perubahan jadwal Pilkada Serentak 2024 dari November ke September berpotensi menimbulkan kegaduhan baru.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- Menjelang PSU, Calon Bupati Parimo Nizar Rahmatu Dilaporkan ke Bawaslu
- Pantau Langsung PSU Pilkada Siak, Irjen Herry: Kami Kawal Keamanan hingga Tuntas
- Wamendagri Ribka Tegaskan Kabupaten Magetan Siap Laksanakan PSU
- Mendagri Tito Ungkap Total Anggaran PSU Pilkada 2024 Rp 719 Miliar
- Spei Yan dan Arnold Dilantik, Pilkada Pegunungan Bintang Disebut Tanpa Pelanggaran
- OSO Minta Kepala Daerah yang Diusung Hanura Penuhi Janji Kampanye ke Rakyat