Perubahan Kecil Mampu Hindarkan Masyarakat dari Bahaya Diabetes

jpnn.com, JAKARTA - Data dari International Diabetes Federation menunjukkan Indonesia berada di peringkat kelima dunia untuk jumlah diabetesi. Jumlah ini diperkirakan naik ke peringkat keempat pada 2045.

Fakta ini diperkuat oleh Riset Kesehatan Dasar Kemenkes RI 2023 yang mencatat peningkatan prevalensi diabetes menjadi 11,7% pada usia di atas 15 tahun. 

"Sayangnya, masih banyak mitos dan kesalahpahaman seputar diabetes, termasuk anggapan hanya menyerang orang tua atau hanya karena konsumsi gula berlebih," kata Head of Medical Kalbe Nutritionals, dr. Muliaman Mansyur, Selasa (22/4)/2025).

Padahal, dampak diabetes tidak hanya dirasakan oleh dirinya sendiri saja, namun keluarga dan orang-orang terdekat ikut merasakan beban emosional dan tantangan finansial. Kondisi ini bisa menimbulkan tekanan psikologis dan mengganggu  kehidupan sehari-hari.

Memperingati Hari Diabetes Nasional setiap 18 April, Kalbe Nutritionals melalui DiabetaCare dan Diabetasol menghadirkan kampanye #SejutaJari #PunyaDia.

Sebuah gerakan edukatif sekaligus ajakan untuk melakukan deteksi dini serta pengelolaan prediabetes dan diabetes secara proaktif. 

"Kami mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri dengan rutin melakukan pemeriksaan gula darah," ucapnya.

Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Surabaya, Dr. dr. Soebagijo Adi Soelistijo, SpPD, K-EMD, FINASIM, FACP, mengatakan, perubahan kecil dalam pola hidup seperti makan lebih sehat, lebih aktif bergerak, dan rutin memantau gula darah, jika dilakukan secara konsisten, mampu membawa perubahan besar.