Perubahan Kurikulum Bikin Bingung
Jumat, 21 Desember 2012 – 09:35 WIB
Yang paling penting, kata Seto perubahan kurikulum yang direncanakan pemerintah tersebut adalah mempersiapkan tenaga gurunya. Dia mengungkapkan perlu ada pelatihan khusus yang diperuntukkan bagi guru, konsekuensinya harus ada dana khusus yang dialokasikan untuk kegiatan tersebut.
"Pemerintah harus tegas, berdasarkan standar kompetensi lulusan untuk pelajaran matematika, kelas 1 SD baru bisa menghitung sampai 20. Jadi berhitung itu baru dimulai saat di SD.Kalau ada sekolah yang tetap melakukan tes saat penerimaan siswa baru pemerintah harus tegas memberikan sanksi,. Jadi lakukan dari awal dulu kebijakannya," tandasnya.
Sementara itu Dekan Fakultas Tarbiyah Unisba H. Dedih Surana mengatakan berbagai sektor kehidupan seperti ekonomi,politik dan pendidikan mengalami kemajuan namun sayangnya disaat yang sama Indonesia mengalami krisis karakter bangsa, dekadensi moral dan akhlak.
"Perkelahian remaja, perilaku menyimpang sudah sangat marak. Main hakim sendiri dan hidup tidak mengindahkan aturan. Di kalangan terpelajar dan pejabat juga sering terjadi tawuran, plagiarisme, korupsi dll, kejujuran dan keteladanan jadi barang langka," jelasnya.(tie)
BANDUNG-Perubahan kurikulum ternyata tak luput dari perhatian psikolog anak Seto Mulyadi. Dikatakannya perubahan yang terjadi dalam waktu singkat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Luo Yuan Yuan jadi Mahasiswa Asing Pertama Raih Doktor di Untar dengan IPK Sempurna
- Guru ASN PPPK & Honorer Tendik Minta Kenaikan Gaji Merata, Ingatkan Janji Prabowo
- Komitmen Cambridge English Tingkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia
- Dukung Program Pemerintah, Polres Bolmong Bagikan Makanan Gratis kepada Siswa SD
- Menurut Ketum PGRI, Banyak Banget Tantangan Guru Masa Kini
- Menkeu Bilang Tugas Guru Sangat Berat, Mendikdasmen Bicara Sertifikasi PNS, PPPK, Honorer