Perubahan Kurikulum Dinilai Proyek Cari Uang
Jumat, 21 Desember 2012 – 18:32 WIB
JAKARTA - Perubahan kurikulum pendidikan 2013 terus mendapat sorotan. Selain anggarannya yang terlalu besar, yakni Rp 513 miliar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga tidak mengalokasikan dana tersebut untuk pelatihan guru. Sehingga program ini dinilai hanya ajang untuk cari uang. "Bahwa kurikulum hanya menjadi proyek-proyekan untuk mencari uang bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada akhir Jabatan Presiden SBY. Jadi, bukan untuk menjadi kurikulum yang mencerdaskan bagi anak, dan Guru," kata Uchok saat dikonfirmasi JPNN, Jumat (21/12).
Koordinator investigasi dan advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi mengatakan, alokasi anggaran untuk pergantian kurikulum terlalu besar dan akan tidak akan efektif menciptakan manusia yang unggul. Karena yang seharusnya dibenahi terlebih dulu adalah kapasitas guru selaku ujung tombak.
Baca Juga:
Sementara pada tahun 2013 ini, tidak ada yang namanya anggaran untuk meningkatkan kapasitas Guru. Dengan demikian, nasib perubahaan kurikulum akan mengalami nasib yang sama seperti nasib kurikulum yang lainnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Perubahan kurikulum pendidikan 2013 terus mendapat sorotan. Selain anggarannya yang terlalu besar, yakni Rp 513 miliar, Kementerian Pendidikan
BERITA TERKAIT
- Menyinggung Kasus Supriyani, Irfan: Guru Harus Paham Generasi Alpha
- Rantastia Nur Alangan Bawa UIPM Menuju Akreditasi Internasional
- Mbak Rerie Sebut Permasalahan di Sektor Pendidikan Harus Diurai dari Hulu Hingga Hilir
- GO: Persiapan Matang Penting Bagi Siswa Agar Peluang Lulus Masuk PTN Makin Tinggi
- Para Pengajar di PIP Semarang Diminta Fokus Kembangkan Kompetensi
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap 6 Program Utamanya, Berbahagialah Guru se-Indonesia