Perubahan Sistem UN Resahkan Murid dan Guru
Kamis, 07 Maret 2013 – 10:23 WIB
Meski demikian, kata Astri, mau tidak mau UN harus ditempuh. Dia berusaha semaksimal mungkin dan konsentrasi saat mengerjakan soal. “Kita sih hanya bisa berdoa, alias pasrah. Tapi tetap konsentrasi juga untuk mengerjakan soal, tapi kalau bingung-bingung mending gak diisi soalnya. Enakan juga tidak usah ada UN,” jelasnya.
Hal senada pun diungkapkan Margareta, siswi SMA kelas XII IPS 1 SMAN 1 Sumber. Dengan berubahnya paket soal tersebut bisa membingungkan dirinya. Apalagi soal UN nanti berbeda-beda dalam satu ruangan. “Susah juga, tapi harus dihadapi,” tuturnya.
Sementara siswi SMPN 1 Sumber Yolanda Dwi Tania menuturkan, mengaku pasrah mengikuti UN. “Apalagi ada bahasa 10 persen soal ringan, 70 persen sedang, dan 20 persen terbilang sulit. Pasrah saja saya saat mengerjakan soal UN nanti. Tinggal kepala menghadap ke atas artinya berdoa, dan ke bawah artinya menangis,” ucap siswa kelas IX B ini.
Meski demikian, sambung Yolanda, dirinya tidak terlalu kaget mendengar hal ini karena jauh-jauh hari pihak sekolah sudah memberikan informasi kepada siswa dan terus memberikan motivasi. “Guru-guru sering ngasih tau dan mengingatkan agar tenang. Tetap saja kita merasa terbebani, tapi ya harus menghadapi UN,” ungkapnya.
CIREBON- Perubahan sistem ujian nasional (UN) dari 5 paket soal menjadi 20 paket, tidak hanya membuat siswa (peserta UN) resah. Para guru juga merasakan
BERITA TERKAIT
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut