Perubahan Syarat Berat Sapi Impor Permudah Peternak Australia
Suatu perubahan nyata terjadi di peternakan Australia Utara tahun ini karena untuk pertama kalinya sejak lama, berat ternak yang akan dikirim ke Indonesia tidak lagi menjadi masalah.
Hal ini merupakan dampak kebijakan Pemerintah Indonesia pada Februari 2017 yang mengubah syarat rata-rata berat sapi impor dari 350 kilogram menjadi 450 kilogram.
Kebijakan ini mengakhiri aturan pembatasan berat yang diberlakukan oleh pasar terbesar ternak Australia tersebut selama tujuh tahun terakhir.
David Stoate dari peternakan Anna Plains di Kimberley misalnya, kini menghabiskan beberapa minggu terakhir mengumpulkan ternak untuk diekspor dari Broome. Menurut dia, perubahan tersebut telah membuat perbedaan.
"Kini lebih mudah dalam mengirim ternak ke kapal," katanya.
"Anda bisa mengirimkan ternak dengan berbagai bobot sehingga memudahkan pengangkutan truk dan mengatur hal lainnya," katanya.
Di wilayah peternakan yang lebih jauh ke selatan, Ben Mills dari peternakan Mandora mengatakan dia pun memanfaatkan kebijakan baru tersebut.
"Cukup banyak ternak kami yang beratnya lebih 350 kilogram. Jadi akan sangat baik buat kami. Hal ini menimbulkan tambahan persaingan dalam sapi kategori berat 350 sampai 450 kilogram, yang tentunya bagus," katanya.
Suatu perubahan nyata terjadi di peternakan Australia Utara tahun ini karena untuk pertama kalinya sejak lama, berat ternak yang akan dikirim ke Indonesia tidak lagi menjadi masalah.
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Resmi Berlakukan Tarif Impor Baja dan Alumunium
- Dunia Hari Ini: Penampilan Ed Sheeran di Jalanan Diberhentikan Polisi India
- Perlunya Kewaspadaan Soal Kosmetik yang Banyak Dipromosikan di Medsos
- Pelaku Ujaran Kebencian di Australia Bisa Dipenjara Dua Tahun
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Larang Atlet Transpuan Berlaga di Cabang Olahraga Putri
- Setelah 'Perjalanan Panjang', Keluarga Indonesia Ini Diperbolehkan Menetap di Australia