Perundingan Lanjut, tapi Kok Korut Tambah Kekuatan ke Garis Depan?
jpnn.com - GOAMPO - Korea Utara dilaporkan telah menambah kekuatannya ke garis depan, meskipun perundingan para pejabat mereka dengan Korea Selatan masih berlangsung sejak Sabtu (22/8).
Yonhap melansir pada Senin (24/8), Utara sudah menaikkan kesiapan tempurnya, itu ditandai dengan 10 kapal udara (sejenis hovercraft) yang meninggalkan pangkalan mereka di Cholsan, Provinsi Pyongan Utara, dan maju ke pangkalan angkatan laut Goampo.
Pangkalan ini terletak sekitar 60 kilometer sebelah utara dari Garis Batas Utara di Laut Kuning, de facto internasional perbatasan laut Korea.
"Sejak Korea Utara mengumumkan keadaan semi-perang, kendaraan infiltrasi dan pasukan telah aktif bergerak," ujar salah seorang sumber.
Kekuatan tersebut bisa bergerak cepat karena didukung dengan dua jenis kapal udara. Salah satunya adalah kelas 35-ton Gongbang II yang dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan antara 74-96 kmph, dan yang lainnya adalah kelas 20-ton Gongbang III, yang dapat melakukan perjalanan hingga 96 kmph.
Dengan misi untuk mengangkut pasukan infiltrasi khusus darat, kendaraan ini adalah salah satu dari tiga aset inti infiltrasi Korea Utara. Korut juga telah mengerahkan kekuatan lainnya, kapal selam dan pasukan artileri khusus ke dekat perbatasan.
"Sejak Utara menyatakan kondisi semi-perang, setiap gerakan tentara Korea Utara selalu terdeteksi oleh aset pengawasan bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat," kata sumber itu. (adk/jpnn)
GOAMPO - Korea Utara dilaporkan telah menambah kekuatannya ke garis depan, meskipun perundingan para pejabat mereka dengan Korea Selatan masih berlangsung
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan