Perundingan Perbatasan dengan Malaysia Masih Buntu
Sudah 24 Kali tak ada Kata Sepakat
Selasa, 26 Februari 2013 – 11:54 WIB
![Perundingan Perbatasan dengan Malaysia Masih Buntu](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20130226_120047/120047_159322_kapal_perang.jpg)
SIAP SIAGA: Kapal perang RI yang siap menjaga kedaulatan negara. FOTO: Ist
JAKARTA - Tim negosiasi batas wilayah Indonesia benar-benar harus sabar. Sudah delapan tahun berunding dengan Malaysia, hasilnya masih buntu. ”Tercatat sudah 24 kali pertemuan, namun memang belum ada kesepakatan,” ujar Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional Kementrian Luar Negri (Kemenlu) Linggawaty Hakim di Wisma Elang Laut, Jakarta kemarin (25/02). Malaysia juga punya tim perunding yang hebat. ”Tapi, prinsip kita jelas, tiap jengkal perbatasan harus kita pertahankan hingga titik darah penghabisan,” kata Linggawaty.
Kemlu menjadi ketua tim perunding dengan anggota berbagai unsur. Salah satunya dari Dinas Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut. ”Kita punya tim perunding perbatasan maritim yang sudah bekerja sejak 2005,” kata Linggawaty.
Baca Juga:
Dari catatan Jawa Pos,perundingan yang belum mencapai kesepakatan dengan Malaysia ada pada empat segmen. Yakni perbatasan di Selat Malaka, Selat Sulawesi, Selat Singapura, dan Selat Malaka bagian selatan. ”Kita tidak bisa mematok kapan ini akan selesai. Tidak bisa disebut tahun depan beres, atau dua tahun lagi, karena ini sifatnya dinamis,” katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Tim negosiasi batas wilayah Indonesia benar-benar harus sabar. Sudah delapan tahun berunding dengan Malaysia, hasilnya masih buntu. ”Tercatat
BERITA TERKAIT
- Jumlah Uang Rayuan Gombal Hasyim kepada Cindra, Berapa Gaji Ketua KPU? Jauh Bro
- Usut Kasus Korupsi Tol Trans-Sumatera, KPK Panggil eks Petinggi Hutama Karya
- Cindra Tak Minta Celana Dalam, tetapi Hasyim Asyari Menyelipkan
- Kematian Afif Maulana Diduga Akibat Penyiksaan Oknum Polisi
- Cindra Aditi Sebenarnya Risi Tahu Hasyim Asyari Sudah Beristri dan Beranak 3
- Kuasa Hukum Korban Asusila Ketua KPU: Ternyata Begini ya Kekuasaan