Perundingan Perbatasan dengan Malaysia Masih Buntu

Sudah 24 Kali tak ada Kata Sepakat

Perundingan Perbatasan dengan Malaysia Masih Buntu
SIAP SIAGA: Kapal perang RI yang siap menjaga kedaulatan negara. FOTO: Ist
Dia menjelaskan, ibarat perang, Kemlu adalah senjata dan TNI AL adalah pelurunya. ”Kalau mau perang kan begitu. Harus ada senjata dan peluru, jadi kami harmonis,” katanya.

       

Di tempat yang sama, Wakil KSAL Laksamana Madya Hari Bowo menjelaskan TNI AL selalui melakukan patroli rutin di perbatasan. ”Misalnya di Selat Malaka ada namanya MSSP, Malaka Strait Ship Patrol,” katanya.

       

Gelar operasi TNI AL bertujuan menjaga perbatasan RI agar tidak dimasuki pihak lain tanpa izin. ”Kita ada namanya daerah rawan strategis. Ini sifatnya mobile dan dinamis,” katanya.

       

Untuk menentukan batas maritime, TNI AL berpedoman pada Technical Aspects United Nations of Convention on Law of The Sea (Talos) yang dikelaurakan International Hydgrographic Organization (IHO). ”Karena itu Dishidros TNI AL selalu ikut dalam perundingan dengan negara tetangga karena juga anggota IHO,” katanya. (rdl)

JAKARTA - Tim negosiasi batas wilayah Indonesia benar-benar harus sabar. Sudah delapan tahun berunding dengan Malaysia, hasilnya masih buntu. ”Tercatat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News