Perusahaan Air Minum Kemasan Mulai Gulung Tikar

"Anggota Aspadin sudah ada yang menaikkan pada akhir tahun lalu, tapi hanya 5 sampai 10 persen. Sekarang, ditambah lagi," ujarnya.
Salah satu pemicu kenaikan adalah, lanjut dia, harga kemasan telah naik 25 persen sejak November 2013. Penyebabnya, terdongkraknya harga bahan baku bijih plastik impor.
Ini seiring melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Komponen lainnya juga naik mencakup ongkos kirim, tarif dasar listrik serta upah minimum kabupaten/kota (UMK).
Andreas menambahkan kemasan merupakan komponen biaya produksi AMDK tertinggi yakni mencapai 70 persen, sehingga harus dikompensasikan terhadap penaikan harga jual produk AMDK.
Namun, potensi pasar AMDK di Jatim dinilai masih cukup besar, dan volume pengonsumsian produk air minum itu tahun ini diyakini bisa tumbuh 15 persen.
Peningkatan permintaan AMDK lazim terjadi bertepatan hari Lebaran, tetapi mulai kuartal I tahun ini diperkirakan mulai naik konsumsinya sebab bertepatan pemilu legislatif. "Keuntungan lain, pada semeseter kedua ada momen Piala Dunia, sehingga kegiatan outdoor tinggi," katanya. (dio)
SURABAYA -- Persaingan di industri air minum dalam kemasan (AMDK) sangat ketat. Tidak hanya banyak bermunculan perusahaan baru, mereka juga bersaing
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Top, Telkomsel Merampungkan Jaringan 5G di Jabodetabek
- Vietnam Mitra Strategis Indonesia di ASEAN, Waka MPR: Kerja Sama Harus Ditingkatkan
- Bank Raya Catat Pertumbuhan Pesat 2024, Bisnis Digital Makin Kuat
- ASPEBINDO Sarankan Masa Peralihan Penetapan HBA dan HMA untuk Daya saing Usaha Pertambangan
- Telkom Solution Hadir dalam Penyediaan Solusi Digital Terintegrasi pada Segmen B2B
- Serap Gabah Rp 6.500 Bukan Omong Kosong, Tani Merdeka: Terima Kasih, Presiden Prabowo