Perusahaan Bakrie Perlambat Negosiasi Gas Kepodang
Kamis, 03 Maret 2011 – 01:10 WIB
JAKARTA — Suplai gas untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah yang sedianya mulai mengalir kuartal ke empat 2011 ini terancam molor. Pasalnya hingga kini negosiasi jual beli gas untuk pembangkit tersebut belum menemukan titik temu. Dijelaskan, proses jual beli ini sendiri telah dimulai pada akhir 2008 lalu. Saat itu PLN dan Petronas Carigali menyepakati jumlah gas yang akan diproduksi yaitu 354 bcf, dengan jadwal gas masuk kuartal ke-4 2011. Petronas dan PLN menyepakati harga di bawah $ 5 per Mmbtu yang akan diterima di pembangkit Tambaklorok. Dalam kesepakatan itu dimana pengaliran gas dari sumur ke pembangkit dilakukan oleh Petronas.
Direktur Energi PLN, Nur Pamuji dalam siaran pers yang diterima JPNN Rabu (2/3) menyebut, penyebab keterlambatan ini adalah masuknya Grup Bakrie selaku pemegang konsesi pipa gas Kalimantan-Jawa (Kalija) dalam kontrak jual beli gas antara PLN dengan Petronas Caligali itu. Dimana keterlibatan pihak ketiga dalam kontrak itu justru memperlambat realisasi penyaluran gas untuk pembangkit tersebut.
"Keterlibatan Grup Bakrie dalam transaksi antara Petronas dengan PLN menyebabkan mundurnya realisasi penyaluran gas ke PLN, diprediksi menjadi kuartal-4 2014 (mundur 3 tahun dari rencana semula),"ujar Nur Pamuji.
Baca Juga: