Perusahaan China Bangun Pabrik Vaksin di Indonesia, Syarief Hasan: BUMN Kita Mampu
Oleh karena dia menyarankan agar pemerintah memiliki kebijakan yang berpihak dan membantu pengembangan produk dalam negeri, di antaranya adalah vaksin nusantara yang digagas dr Terawan Agus Putranto.
"Pemerintah seharusnya lebih fokus mengembangkan vaksin merah putih dan membantu pengembangan vaksin nusantara yang digagas oleh dokter Terawan yang murni buatan dalam negeri," katanya menegaskan.
Terlebih lagi dia menerima informasi bahwa Turki mulai melirik vaksin nusantara yang dikembangkan dr Terawan.
"Bahkan dalam berbagai sumber menyebutkan, mereka berencana akan memesan 5,2 juta vaksin nusantara. Seharusnya vaksin ini yang dikembangkan di Indonesia," ujar Syarief.
Baca Juga: Penjelasan Kepala BPOM soal Izin Penggunaan dan Efek Samping Vaksin Sputnik-V
Untuk itu, politikus senior Partai Demokrat itu mendorong pemerintah lebih menghargai vaksin yang dikembangan di dalam negeri dengan menunjukkan keberpihakan terhadap BUMN sendiri untuk memproduksinya.
"Bukan malah membangun pabrik vaksin bersama China. Kita punya kemampuan dan sumber daya yang tidak kalah dengan produk yang dari luar," tandas Syarief Hasan. (*/jpnn)
Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan soroti kerja sama RI-China bangun pabrik vaksin, padahal Indonesia punya vaksin merah putih dan vaksin nusantara.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi, M. Fathra Nazrul Islam
- Bank Mandiri Resmi jadi Sponsor Jakarta LavAni, Siap Gebrak Proliga 2025
- Layanan Inklusif Taspen Menjangkau Peserta hingga Wilayah Terluar
- Konsisten Terapkan Keterbukaan Informasi, BNI jadi BUMN Informatif versi KIP
- Pelindo & Kolaborasi BUMN Meluncurkan TJSL Pelita Warna di Rutan Pondok Bambu
- Pengakuan Eks Direksi RBT, Niat Pengin Bantu BUMN PT Timah, Malah Dipidana
- Perhutani Berhasil Pertahankan Predikat Informatif dalam KIP