Perusahaan Daging Terbesar Australia Dilaporkan Gagal Melindungi Karyawannya Dari Peristiwa Membahayakan
Perusahaan multi-miliar dolar bernama JBS menolak untuk membayar biaya pemakaman dan tagihan ambulans seorang pria Australia bernama Warwick Ranclaud yang dulu pernah bekerja di sana.
PERINGATAN: Cerita ini berisi penjelasan tentang luka yang mungkin membuat beberapa pembaca merasa tertekan.
Hal ini dikemukakan oleh ibu dari Warwick bernama Heather yang anaknya menderita luka bakar hingga 90 persen di tubuhnya akibat kebakaran di pabrik JBS kawasan New South Wales lima tahun lalu.
Karena kecelakaan ini, JBS dihukum dan didenda A$300.000 (Rp3 M).
Penyelidikan program ABC bernama Four Corners menemukan JBS Australia memiliki rekam jejak yang mengerikan di tempat kerja dengan berulang kali gagal melindungi karyawannya, hingga ada yang meninggal atau mengalami cedera serius seperti amputasi tangan dan luka bakar tingkat tiga.
Heather mengatakan kepada Four Corners bahwa perusahaan tersebut telah menelantarkan keluarganya.
"Saya hanya pernah menerima satu panggilan dari JBS," kata Heather.
"Panggilan itu untuk memberitahu saya bahwa saya bisa mengambil traktor [Warwick] yang terbakar.
Perusahaan daging terbesar di Australia memiliki rekam jejak yang mengerikan dalam hal keselamatan, berulang kali gagal melindungi pekerjanya dari kematian atau cedera serius
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata