Perusahaan dari Jerman Berinvestasi untuk Industri Baterai, Pengamat Merespons Begini

Perusahaan dari Jerman Berinvestasi untuk Industri Baterai, Pengamat Merespons Begini
Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan Indonesia memiliki potensi besar bagi investasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik sehingga menjadi magnet para investor menanamkan investasinya. Ilustrasi - Rupiah dan dolar. Foto: JPNN.com

"Proses pembangunannya akan mulai dilakukan di akhir tahun 2023 ini,” kata Bahlil.

Kedua, Bahlil menjelaskan perusahaan Volkswagen (VW) melalui PowerCo juga turut akan membangun ekosistem baterai mobil di Indonesia dengan bekerja sama bersama sejumlah perusahaan termasuk perusahaan nasional.

VW akan bekerja sama dengan PT Vale Indonesia (Tbk), Ford, dan Huayou yang sedang membangun smelter di Sulawesi Selatan.

Kemudian, ada juga kerja sama VW, Eramet dan Kalla Group. Serta VW akan bekerja sama dengan perusahaan nasional yakni Merdeka.

"Poinnya sama akan melakukan ekosistem baterai mobil tapi ada yang langsung investasi JV, ada yang menjamin supply bahan baku. Saya pikir momentum tepat untuk sampaikan bahwa Indonesia terbuka dalam rangka tarik investasi tidak hanya di. Asia tapi juga Eropa," paparnya.

Menurut Bahlil, hal tersebut merupakan momentum yang tepat untuk menunjukkan bahwa Indonesia secara terbuka memberikan peluang investasi kepada perusahaan di seluruh dunia.

“Ini sebagai bentuk investasi yang inklusif dan sekaligus untuk menganulir cara pikir orang bahwa seolah-olah pengelolaan tambang kita di Indonesia tidak memperhatikan kaidah-kaidah yang ada pada standar internasional,” pungkas Bahlil.(fri/jpnn)


Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan kabar gembira, yakni perusahaan dari Jerman berinvestasi untuk industri baterai. Pengamat merespons.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News