Perusahaan Digital Buka-bukaan soal Cara Beradaptasi di Berbagai Situasi

jpnn.com, JAKARTA - Co-Founder and Chief Operating Officer Doku Nabilah Alsagoff mengungkapkan strategi perusahaannya bisa terus berkembang di berbagai situasi perekonomian di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Nabilah dalam Indonesia Data and Economic Conference 2025 di Astor Ballroom Hotel St Regis, Jakarta Selatan, Selasa (18/2).
Perjalanan startup payment gateway Doku bermula dari menghidupkan bisnis yang terkena dampak Bom Bali I hingga melewati masa Pandemi Covid-19.
“Pada awalnya kami berfokus pada business to business atau B2B. Padahal di masa itu online belum tersedia di Indonesia,” kata Nabilah.
Doku awalnya menangani industri perhotelan dan perjalanan, sebagai fokus perusahaan dalam layanan antarbisnis.
Nabilah mengungkapkan perusahaan menyadari layanan itu dapat berkembang untuk menerima pembayaran secara online.
“Baru kemudian yang kami proses hanya kartu kredit karena masuk akal, seperti industri perjalanan untuk maskapai penerbangan. Jadi cara pembayarannya adalah dengan menggunakan kartu kredit,” kata Nabilah di sesi bertajuk Economic Outlook 2025: Trend of Payment System Industry
Namun, dia melihat juga peluang pengembangan setelah menyadari tidak semua kartu kredit bisa digunakan di Indonesia. Kemudian muncul ide dari pihaknya untuk mengimplementasikan metode pembayaran lainnya.
Co-Founder and Chief Operating Officer Doku Nabilah Alsagoff mengungkapkan strategi perusahaannya bisa terus berkembang di berbagai situasi perekonomian di Indo
- Tebar Kebaikan di Ramadan, Bank Mandiri Santuni Anak Yatim dan 668 Yayasan
- Altair Dialogue Resmi Berdiri, Targetkan Jadi Rumah bagi Ribuan Streamer
- RUU BUMN Mewujudkan Peran yang Lebih Optimal
- Bank Mandiri Optimalkan Sistem Daur Ulang & Akses Air Bersih
- Bank Mandiri Terbitkan Global Bond US$800 juta di Tengah Ketidakpastian Pasar
- Berbagi Kebaikan Ramadan, Bank Mandiri Santuni 57.600 Santunan Anak Yatim dan Lansia