Perusahaan Indonesia Raup Keuntungan dari Pulihnya Konsumsi Tiongkok
jpnn.com, BEIJING - Dua perusahaan dari Indonesia berupaya memanfaatkan pulihnya konsumsi masyarakat Tiongkok melalui Festival Belanja Tengah Tahun 6.18 yang digelar Tmall, platform belanja e-daring milik Alibaba Group.
Jumlah merek internasional yang bergabung pada festival tahun ini naik dua kali lipat, sebagian besar bergabung untuk pertama kalinya, termasuk Ellips dan Xiao Niao dari Indonesia, demikian pernyataan pers Alibaba Group yang diterima ANTARA, Kamis.
Dalam 10 jam pertama sejak 6.18 dibuka, total nilai penjualan seleruh barang di platform itu (GMV) meningkat 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Konsumsi daring pascapandemi telah mengalami pemulihan sejak Maret. Melambungnya angka penjualan di Taobao dan Tmall merupakan hal yang menggembirakan,” kata Liu Bo selaku Vice President of Alibaba Group and General Manager of Tmall and Taobao Marketing and Operations.
Pandemi global telah menghambat pergerakan ekonomi dunia dan berdampak pada perilaku konsumsi di Tiongkok.
Namun, studi terbaru McKinsey melaporkan adanya proyeksi pemulihan ekonomi dan perkiraan peningkatan konsumsi terjadi di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu.
Liu menyebutkan lebih dari 25.000 merek dari 92 negara dan wilayah yang menawarkan lebih dari 400.000 produk baru berpartisipasi di 6.18.
Kino dan Xiao Niao, keduanya dari Indonesia, dalam gelaran tersebut masing-masing menawarkan produk perawatan rambut merek Ellips dan sarang burung walet merek Xiao Niao.
Dua perusahaan dari Indonesia berupaya memanfaatkan pulihnya konsumsi masyarakat Tiongkok melalui Festival Belanja Tengah Tahun
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?