Perusahaan Indonesia Raup Untung Dengan Menjual Peternakan di Australia Utara
Warga Indonesia untung jutaan dolar dari penjualan properti
Meskipun masuk dan keluar dari industri ternak di Kawasan Australia utara relatif cepat, perusahaan-perusahaan Indonesia semuanya memperoleh keuntungan besar dari penjualan properti mereka, seperti yang ditemukan ABC Rural.
ABC Rural memahami jika perusahaan Japfa Santori membeli peternakan Riveren dan Inverway sekitar AU$39 juta, atau lebih dari Rp 390 miliar, dan menjualnya kurang dari tiga tahun kemudian seharga sekitar AU$60 juta, atau lebih dari Rp 600 miliar kepada perempuan terkaya Australia, Gina Rinehart.
Great Giant Livestock membeli peternakan Willeroo seharga AU$15 juta, atau lebih dari Rp 150 miliar, yang juga menjualnya kepada Gina seharga AU$ 33 juta, atau lebih dari Rp 300 miliar.
Pemilik Edith Springs Station sebelumnya mendapat lebih sedikit dari aset mereka, membeli seharga AU$ 4 juta, atau lebih dari Rp 40 miliar dan menjual ke seorang pastoralis Australia seharga sekitar AU$ 4,71 juta, atau lebih dari Rp 47 miliar.
Tanpa mengetahui rincian dari perusahaan yang terlibat, Ross menduga pengusaha Indonesia mendapat keuntungan selama mereka berada di Australia.
"Saya yakin mereka semua mendapat untung dan mereka senang, tapi mereka sekarang sadar bahwa itulah adalah investasi properti yang spekulatif, daripada investasi bisnis ternak yang operasional," kata Ross.
Artikel ini telah disunting dari laporan aslinya dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca disini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter