Perusahaan Jepang Butuh 63 TKI Purna Program G to G
Senin, 17 Oktober 2011 – 03:37 WIB
Sebelum ditempatkan, 63 TKI perawat itu menjalani tes wawancara dalam bahasa Jepang. Mereka umumnya akan ditempatkan di klinik atau unit yang ada kaitannya dengan kesehatan. Pengiriman TKI Perawat ke Jepang program G to G pertama kali dilakukan tahun 2008.
BNP2TKI menempatkan 208 TKI perawat di mana 104 untuk perawat dan 104 untuk perawat lansia. Sesuai kontrak, bagi perawat yang sudah 3 tahun habis kontrak (2008-2011) dan tidak lulus seleksi ujian keperawatan di Jepang harus kembali ke tanah air. Sementara bagi TKI careworker (perawat lansia) kontraknya hingga 4 tahun.
Sementara itu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yoshinori mengucapkan terimakasih kepada mantan TKI Perawat yang telah mengabdikan dirinya di negeri Sakura tersebut. "Atas nama masyarakat Jepang kami haturkan terimakasih atas jasa kalian selamaa di Jepang," ujar Yoshinori Katori.
Ia menegaskan, pengabdian TKI Perawat di Jepang selama 3 tahun telah meningkatkan hubungan baik antara pemerintah Jepang dengan Pemerintah Indonesia. Program pengiriman perawat merupakan bagian Program EPA (Economic Partnership Agreement) antara Jepang-Indonesia. "Secara ekonomis kerjasama EPA sangat penting dan kerjasama ini telah mempererat hubungan kedua negara," tegas Yoshinori.
JAKARTA - Sebanyak 27 perusahaan Jepang dan 7 Rumah Sakit/ Klinik yang berada di sekitar Jakarta dan sekitarnya berkeinginan untuk mempekerjakan
BERITA TERKAIT
- 8 Rekomendasi IAGL–ITB untuk Kemandirian Energi & Minerba, Dany Amrul Dorong Peran Kampus
- BPBD Minta Warga yang Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur Segera Mengungsi
- BKKBN Sebut Program PASTI Telah Beri Manfaat Bagi 17.200 Peserta
- KAI Properti & Rumah BUMN Hadirkan Pelatihan Kewirausahaan untuk Guru di Malang
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Hujan, Masyarakat Diimbau Waspada
- Bea Cukai dan Polri Bongkar Penyelundupan 389 Kg Sabu-Sabu Jaringan Timur Tengah