Perusahaan Jepang Kembangkan Aplikasi untuk Memerangi Pelecehan Seksual di Kereta Api
Lebih lanjut, JR East mengatakan pihaknya akan melaksanakan uji coba terhadap aplikasi baru tersebut di Jalur Saikyo, yang menghubungkan Tokyo dengan wilayah tetangga Prefektur Saitama. Jalur Saikyo merupakan salah satu jalur yang dikenal sebagai tempat para chikan beroperasi karena jarak antarstasiun yang relatif lebih jauh.
Perusahaan itu mengatakan pihaknya akan mempelajari efektivitas aplikasi baru tersebut dan mengukur respons penumpang lain yang mendengar pengumuman tentang serangan chikan.
Berbagai kelompok advokasi perempuan telah menyerukan agar operator kereta api meningkatkan upaya untuk membasmi segala bentuk pelecehan seksual di dalam kereta. Gerbong khusus wanita pun diluncurkan di sejumlah jalur kereta di Tokyo lebih dari satu dekade lalu yang mendapat sambutan positif. Namun, tak lama kemudian muncul banyak protes karena gerbong khusus itu tidak tersedia di semua kereta setiap saat, melainkan hanya pada layanan dan waktu tertentu saja.
Selain itu, kelompok-kelompok itu juga meminta agar orang-orang yang kedapatan melecehkan penumpang diberi hukuman yang lebih berat, termasuk denda dalam jumlah besar dan hukuman penjara, bahkan bagi pelaku yang baru pertama kali melakukan aksinya, demi "menegaskan bahwa tidak ada lagi toleransi bagi chikan." (Xinhua/ant/dil/jpnn)
Perusahaan kereta api di Jepang akan memulai uji coba aplikasi ponsel pintar yang baru-baru ini dikembangkan untuk membantu memerangi pelecehan seksual di dalam kereta
Redaktur & Reporter : Adil
- Terbukti Korupsi Proyek Kereta Api, 2 Mantan Kepala Balai KA Ini Divonis Penjara Sebegini
- Mahasiswi Mengaku Korban Pelecehan Seksual Manajer BUMN Cabut Laporan, Alasannya
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak
- Manajer BUMN Diduga Lecehkan Mahasiswi Magang di Semarang
- Januari Hingga Oktober 2024, KAI Group Layani 344.328.157 Penumpang KA PSO