Perusahaan Kaesang Tawarkan Jasa Pendampingan untuk UMKM Baru
Sementara itu pendiri perusahaan konsultan keuangan Jouska.ID, Aakar Abyasa mengatakan bahwa para anak muda Indonesia bukan tidak termotivasi dalam membangun UMKM, melainkan justru terlalu termotivasi. Akibatnya mereka melupakan pentingnya skill dalam mengelola UMKM.
"Akibatnya banyak mereka yang usahanya jalan di tempat dan berantakan. Kelihatannya tumbuh besar tapi sebenarnya engga. Jadi yang harus dimiliki anak muda ini adalah bagaimana membangun usaha yang tidak hanya visible, tapi akuntable, sehingha ujungnya menjadi provitable," katanya.
Menurutnya, salah satu cara agar para anak muda berhasil membangun UMKM adalah memiliki pengetahuan mengenai finansial atau keuangan. Para pelaku UMKM harus belajar mengenai keuangan.
"Kami mau membuat produk diawali tentang pemahaman mengenai finance. Itu basic skill, yang seharusnya semua CEO punya skill," katanya.
Pemerintah juga menurutnya perlu intervensi membantu UMKM tumbuh dan berkembang. Selain memberikan pelatihan mengenai finansial, regulasi yang pro terhadap UMKM, pemerintah juga harus membangun ekosistem dan infrastruktur UMKM.
"Misalkan mall-mall di Indonesia itu didominasi oleh brand asing. Seharusnya pemerintah berani investasi untuk membeli slot di mall, sesederhana itu, menurut saya pemerintah harus berani intervensi hingga ke situ," pungkasnya. (dil/jpnn)
Pengamat: Guru Honorer Layaknya Diberhentikan
Keberadaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ikut berkontribusi dalam penerimaan devisa negara. Namun membangun UMKM bukanlah perkara mudah.
Redaktur & Reporter : Adil
- Arief Poyuono Merespons Polemik PPN 12 Persen
- Tingkatkan Profit UMKM Lewat Digitalisasi dan Pelatihan Pasar
- Jamkrindo Bantu Pelaku UMKM yang Sulit Dapat Akses Modal Perbankan
- Bea Cukai Kalbagsel dan Instansi Terkait Dukung Pelaku Usaha Lokal Tingkatkan Ekspor
- Lukisan Aktivis
- Hasto Kristiyanto jadi Tersangka, Jokowi: Hehee...