Perusahaan Keuangan AMP Dituding Bertindak Diktator
Seorang mantan perencana pada perusahaan jasa keuangan AMP menuding perusahaan ini bertindak diktator, karena memaksakan menjual produk-produk in-house. Seorang klien bahkan disarankan mengambil produk yang akan merugikannya ribuan dolar pertahun.
Tudingan ini terungkap dalam laporan Program Four Corners ABC mengenai skandal perencanaan keuangan yang dilakukan AMP.
Perusahaan ini mengalami guncangan setelah sebuah komisi khusus memeriksa praktek layanan jasa keuangan di Australia pada April lalu.
Dalam pemeriksaan itu terungkap bahwa AMP membebankan biaya untuk jasa yang tidak ada dan berulang-ulang menyesatkan regulator mengenai hal itu.
AMP juga menghadapi aksi class-action dari pemegang saham yang bernilai ratusan juta dolar. Nilai pasar perusahaan jatuh hingga beberapa miliar dolar sejak itu.
Mantan penasehat keuangan bernama Brett Strong bergabung dengan AMP pada pertengahan 2013, melayani pelanggan di New South Wales.
Bergabung sebagai representasi AMP yang bekerja sendiri memungkinkan Strong mengakses lebih dari 2.000 klien AMP. Perencana keuangan ini sendiri sebelumnya memiliki 700 pelanggan.
Biaya untuk layanan yang tidak ada
Kepada Four Corners, Strong mengatakan di saat dia menelepon para klien, terungkap tahu bahwa mereka tidak pernah berhubungan dengan penasihat AMP selama bertahun-tahun, padahal dikenakan biaya bulanan.
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen