Perusahaan Malaysia Buat Parit di Indonesia
Selasa, 08 November 2011 – 08:26 WIB
Jika berdasarkan patok beton itu, memang aktivitas perusahaan Malaysia tidak masuk Indonesia. “Patok itu bisa saja ada dua, tapi ini yang benar ada titik koordinatnya,” tegas Waka Top Dam, Letkol Inf Rustandy ZA, sembari menunjukan GPS. Ungkapannya itu diiyakan, tentara Malaysia yang juga menggunakan GPS dan peta.
Sebelumnya, dua alat berat perusahaan sawit Malaysia diamankan masyarakat dan pasukan lintas batas Sajingan 11 Oktober lalu. Dua alat berat itu mengeruk tanah Indonesia membuat parit lebarnya sekitar 2,5 meter. Panjangnya diperkirakan 2 kilometer antara Pasir Tengah, Malaysia dan Dusun Aping, Aruk. Saat ini dua alat berat tersebut diamankan di depan PPLB Aruk.
Toto melanjutkan, kegiatan perusahaan sawit Malaysia itu telah dihentikan. Baik TDM maupun TNI sepakat menangani pelanggaran itu hingga tingkat yang lebih tinggi. “TNI dan TDM akan melaporkan hasil tangkapan dan peninjauan lapangan kepada masing-masing pemerintah. Selanjutnya ditangani pada tingkat atas,” katanya.
Toto memperkirakan, tidak ada kesengajaan perusahaan Malaysia tersebut beraktivitas di wilayah Indonesia. Karena faktor ketidakpahaman tentang batas negara membuatnya kebablasan. “Perusahaan ini membuat parit mungkin hanya untuk kepentingan kebun. Membuat saluran air,” ucapnya.
PONTIANAK – Mendapat laporan ada perusahaan sawit Malaysia yang melakukan aktivitas di Indonesia, tepatnya di Dusun Aping, Aruk, Sambas, Komandan
BERITA TERKAIT
- Seorang Kakek Digigit Komodo di Pulau Rinca, Begini Kondisinya
- Polda Sumsel Tangkap Jaringan Narkoba Timur Tengah, Mau Diedarkan di Bogor
- Irjen Iqbal Ingatkan Pengusaha Angkutan Umum Utamakan Keselamatan Penumpang Saat Natal & Tahun Baru
- Pengamanan Nataru, Irjen Iqbal Ancam Copot Pejabat yang Tak Becus Jaga Masyarakat
- 1 Perahu Nelayan Mukomuko Karam Diterjang Ombak Besar
- Siang Ini Dua RT di Kelurahan Pluit Terendam Banjir Rob