Perusahaan Minyak Saudi Anggap China Klien Nomor Wahid, Prioritas Tertinggi

jpnn.com, RIYADH - Saudi Aramco akan memastikan keamanan energi China tetap menjadi prioritas tertinggi selama 50 tahun ke depan dan seterusnya karena sumber energi baru dan yang ada berjalan paralel untuk beberapa waktu.
CEO Saudi Aramco Amin Nasser mengatakan hal itu pada China Development Forum, Minggu (21/3).
Arab Saudi yang dikenal sebagai pengekspor minyak terbesar dunia mempertahankan posisinya sebagai pemasok utama bagi China dalam dua bulan pertama tahun ini. Data bea cukai China per Sabtu (20/3) menunjukkan volume pasokan minyak dari Arab Saudi naik 2,1 persen menjadi 1,86 juta barel per hari (bph).
Negeri kerajaan itu mengungguli Rusia dalam daftar peringkat pemasok minyak mentah teratas untuk China pada tahun 2020.
Meskipun ada pemotongan produksi yang belum pernah terjadi sebelumnya di antara Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk menyeimbangkan pasar global setelah permintaan anjlok selama pandemi COVID-19, Arab Saudi tetap menjadi produsen terbesar.
"Memastikan keamanan berkelanjutan dari kebutuhan energi China tetap menjadi prioritas tertinggi kami, tidak hanya untuk lima tahun ke depan tetapi untuk 50 tahun ke depan dan seterusnya,” kata Nasser.
"Kami menghargai bahwa solusi energi berkelanjutan sangat penting untuk transisi energi global yang lebih cepat dan lancar ... tetapi secara realistis, ini akan memakan waktu karena hanya ada sedikit alternatif selain minyak di banyak bidang," ujar Nasser.
Selain menjadi pemasok utama kebutuhan energi China, Aramco juga berada di posisi yang tepat untuk membantu negeri dengan populasi terbeesar di dunia itu mencapai tujuan seratus tahun keduanya dalam transisi energi.
Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar dunia, mempertahankan posisinya sebagai pemasok utama China dalam dua bulan pertama tahun ini
- 6 Korban Tewas Kecelakaan Bus Umrah Bakal Dimakamkan di Saudi
- 4 Warga Semarang Meninggal dalam Kecelakaan Bus Jemaah Umrah
- Bus Rombongan Umrah Kecelakaan di Saudi, 6 WNI Wafat
- Tanpa Zheng/Huang, Ganda Campuran China di All England Tetap Mengerikan
- Menlu China Minta Warga Jepang Setop Dukung Taiwan, Ungkit Dosa Era Perang Dunia II
- Kapolda Metro Abaikan Laporan Perusahaan Saudi soal RJ WN India di Kasus Penggelapan