Perusahaan Nikel Membekali Siswa SMA dengan Pelatihan Penambangan

Oleh karena itu, perusahaan mewajibkan pekerja menggunakan alat pelindung diri selama bekerja.
“Risiko seperti longsoran batu, ledakan gas, atau kecelakaan alat berat mungkin terjadi," ujar dia.
Tim OHSE juga mempraktikan di kelas bagaimana cara menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang berguna ketika terjadi kebakaran kecil di area tambang.
Tim juga menjelaskan prosedur evakuasi serta cara berkomunikasi dalam keadaan darurat.
Adapun Tim Engineering PT MHM memaparkan bagaimana operasional penambangan. Mulai dari pengenalan alat berat serta fungsinya, proses menambang mulai dari eksplorasi hingga produksi, teknologi pemrosesan mineral, sampai pemantauan lingkungan tambang, termasuk soal reklamasi pasca tambang.
Environment Officer PT MHM Irfan Ilyas menambahkan, segala aktivitas perusahaan tambang meminimalisir kerusakan terhadap lingkungan.
Oleh karena itu, manajemen perusahaan merancang dan melaksanakan kebijakan sesuai prosedur untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Tim Environment juga menjelaskan bagaimana perusahaan mengolah limbah hasil tambang lewat daur ulang atau pemrosesan sesuai aturan.
Manajemen PT Mega Haltim Mineral, perusahaan tambang nikel menggelar pelatihan dan pengenalan dunia tambang kepada siswa SMA Negeri 4 Halmahera Timur, Malut.
- Wali Kota Surabaya Ancam Pengusaha Tahan Ijazah Karyawan, Tegas!
- Luar Biasa! Diaper untuk Anjing Asal Kota Semarang Tembus Pasar Eropa
- 33 Tahun Ada, Tupperware Resmi Hengkang dari Aktivitas Bisnis Indonesia
- Top! TASPEN Berhasil Masuk Jajaran Tempat Kerja Terbaik di Indonesia versi LinkedIn
- FINI Tolak Kenaikan Royalti Nikel di Tengah Anjloknya Harga Komoditas
- PT Ceria Siap Jadi Pemain Global di Industri Nikel, Produksi FeNi Perdana Akhir April