Perusahaan Pelanggar Ketentuan Obat Sirop Berbahaya Harus Dihukum
jpnn.com, PADANG - Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene mendukung penegakan hukum terhadap pelanggar ketentuan obat sirop mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) melebihi ambang batas.
Kandungan cemaran yang melebihi ambang batas normal itu ditengarai menjadi pemicu penyakit gagal ginjal akut pada anak.
"Mereka harus dihukum, ada pasal-pasalnya, itu terikat dalam kesimpulan kerja kami di Komisi IX," kata Felly Estelita seusai kunjungan kerja di Padang, Rabu (9/11).
Dia menilai masalah itu tidak cukup hanya dengan sanksi administratif, tetapi harus dilakukan penegakan hukum.
"BPOM kewenangannya memang di administratif, tetapi ada aparat hukum yang harus melanjutkan," ujarnya.
Felly menyatakan proses hukum harus dilakukan karena itu menyangkut nyawa anak bangsa.
Mengacu data Kemenkes per 5 November 2022, pasien meninggal dunia tercatat 194 orang.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI sebelumnya telah mengumumkan perusahaan farmasi yang melanggar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene menyatakan perusahaan pelanggar ketentuan obat sirop harus dihukum.
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Daftar Izin Edar BPOM, Ratusan UMKM Dapat Dukungan dari PNM
- Terungkap saat RDP di Komisi III, Anak Bos Toko Roti Pernah Bilang Kebal Hukum
- PNM dan BPOM Dorong UMKM Pangan Bersertifikasi
- PNM dan BPOM Dorong UMKM Pangan Bersertifikasi