Perusahaan Prancis Makin Serius Garap Bisnis Jet di Indonesia
Jet pribadi dengan harga USD 28 juta atau sekitar Rp 366 miliar memang bukan barang yang bisa laku banyak. Pasarnya terbatas pada perusahaan besar, pemerintah, atau individu super kaya.
Meski demikian, dia menyebutkan, siapa pun pembelinya, tidak ada yang beda. ’’Setiap konsumen sangat penting bagi kami,’’ jelasnya.
Lantaran baru kali ini fokus terhadap pasar Indonesia, dia belum tahu pasti mengenai tipikal pembeli jet pribadi di sini. Dia tidak menganggarkan banyak duit untuk beriklan. Dia hanya memastikan untuk menghadirkan pesawat terbaik.
Dia berharap aturan operasional pesawat jet pribadi yang saat ini dievaluasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak terlalu rumit. Jadi, bisnis jet pribadi bisa makin tumbuh di Indonesia.
Rencananya, deregulasi Permenhub 66/2015 itu bisa selesai dalam waktu dekat.
Saat ini ada lebih dari seratus Falcon Jet di Asia Tenggara. Namun, di Indonesia, hanya ada satu pemilik Falcon seri 2000LXS yang namanya tidak dipublikasikan. ’’Mengoperasikan bisnis jet memberikan fleksibilitas dan lebih efisien dalam waktu,’’ pungkasnya. (dim/c5/sof/jos/jpnn)
JAKARTA – Pasar Singapura yang sudah jenuh membuat bisnis aviasi, terutama jet pribadi di Indonesia dan Asia Tenggara diprediksi meningkat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global