Perusahaan Rokok Besar Oligopolisasi, UMKM Kehilangan Pasar

jpnn.com, JAKARTA - Penyederhanaan layer cukai dan penggabungan batasan produksi sigaret keretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) dinilai bisa mengarah pada oligopolisasi pada industri hasil tembakau (IHT).
Penggabungan batasan produksi SKM dan SPM sendiri memiliki semangat yang sama atas penyederhanaan cukai tembakau pada PMK 146 Tahun 2017.
Anggota Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kodrat Wibowo meminta pemerintah tidak mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) baru dengan semangat yang sama seperti pada PMK 146 Tahun 2017 yang dicabut melalui PMK 156 Tahun 2018.
BACA JUGA: Bea Cukai Gandeng Pemkot Blitar Beri Edukasi Pelaku Usaha Industri Rokok
“Dengan penyederhanaan layer dan penggabungan (produksi), maka pilihan bagi pelaku usaha adalah melakukan penggabungan (merger) atau akuisisi perusahan kecil oleh perusahaan besar untuk dapat bertahan. Pilihannya menggabungkan diri atau mengubah pola produksi. Oleh karena itu, pelaku usaha berkurang. Ini dapat mengarah ke oligopolisasi,” ucapnya, Kamis (4/7).
Oligopolisasi merupakan tingkat penguasaan pasar yang semakin terkonsentrasi pada segelintir pemain.
Kodrat mengatakan, jika oligopolisasi terbentuk oleh aturan, dikhawatirkan akan lebih mudah terjadinya persekongkolan dalam penentuan harga maupun jumlah produk oleh segelintir pelaku industri.
“Jika ada peraturan yang memengaruhi persaingan usaha dan berpengaruh pada berkurangnya jumlah pelaku usaha, ini warning bagi kami,” ujar Kodrat.
Penyederhanaan layer cukai dan penggabungan batasan produksi sigaret keretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) dinilai bisa mengarah pada oligopolisasi pada industri hasil tembakau (IHT).
- Go Global! UMKM Binaan Pertamina Sukses Ekspor Perdana Madu dan Teh ke Filipina
- TKDN Mitsubishi Xforce Mencapai 80 Persen, Menteri: Ini Mendukung UMKM
- Aplikasi hi by hibank, Solusi Digitalisasi UMKM dalam Satu Genggaman
- Survei Ninja Xpress: 40% Konsumen Singapura & Malaysia Beli Barang dari Indonesia
- Pertamina Dorong Ribuan UMKM Perempuan untuk Berkarya Lewat Program PFpreneur
- SIG Dukung INACRAFT Majukan UMKM, Dari Rumah BUMN ke Pasar Internasional