Perusahaan Rokok Sering Jadi Sasaran Tembak
jpnn.com, JAKARTA - Aktivis Forum Nasionalisme Kretek Nirmal Ilham menilai somasi yang dilayangkan warga bernama Rohayani kepada PT Gudang Garam dan PT Djarum tidak masuk akal.
Menurut Nirmal, perusahaan rokok menjadi sasaran tembak bagi siapa pun yang ingin mencari keuntungan.
Hal itu tidak lepas dari nilai industri rokok yang sangat tinggi dan pasar produk rokok nan luas.
”Somasi kepada PT Gudang Garam dan PT Djarum yang dilayangkan seorang warga yang mengaku kecanduan rokok selama 30 tahun termasuk salah satu serangan gila,” kata Nirmal, Rabu (21/3).
Dia menambahkan, tuntutan ganti rugi lebih dari Rp 1 triliun yang dilayangkan Rohayani merupakan hal gila.
Jika dirunut dari sejarah, imbuh Nirmal, industri rokok nasional sebenarnya telah beberapa kali mengalami serangan membabi buta.
Pertama, serangan terhadap pertanian tembakau. Kebijakan pemerintah yang menghapuskan subsidi pertanian, termasuk tembakau, membuat harga produk pertanian Indonesia lebih mahal dibandingkan negara lain.
”Akibatnya, harga tembakau dalam negeri mahal dan berujung pada biaya produksi rokok yang tinggi,” ujar Nirmal.
Aktivis Forum Nasionalisme Kretek Nirmal Ilham menilai somasi yang dilayangkan warga bernama Rohayani kepada PT Gudang Garam dan PT Djarum tidak masuk akal.
- Bea Cukai-BNN Gagalkan Penyelundupan 19,8 Kg Sabu-Sabu di Teluk Palu, 3 Orang Diamankan
- Peredaran Rokok Ilegal Meroket, Pemerintah Harus Segera Bertindak
- Pakar Sebut Penyebab Kemandulan Bukan Galon Polikarbonat
- Kanwil Bea Cukai Jatim I Musnahkan Rokok & Miras Ilegal Senilai Miliaran, Tuh Lihat!
- Penundaan Kenaikan Cukai Rokok Dinilai Mengancam Kesehatan Masyarakat
- Lewat Operasi Gempur II 2024, Bea Cukai Ternate Tegas Berantas Rokok Tanpa Pita Cukai