Perusahaan Rokok Sering Jadi Sasaran Tembak
Kedua, serangan terhadap industri rokok. Kebijakan liberalisasi perdagangan yang dibuat pemerintah, kata Nirmal, membuat perusahaan-perusahaan rokok asing bisa leluasa mengakuisisi perusahaan rokok nasional.
”Ini yang membuat perusahaan HM Sampoerna dan Bentoel bisa dimiliki hampir seratus persen sahamnya oleh perusahaan Amerika Philip Morris dan BAT,” tambah Nirmal.
Ketiga, serangan terhadap perdagangan rokok. Kebijakan perdagangan bebas yang diadopsi pemerintah mengharuskan terjadinya penurunan tarif dan bea masuk serta penghapusan kuota bagi tembakau.
”Hal itu berakibat bukan cuma bahan baku tembakau impor yang membanjiri pasar lokal, tapi juga bahan jadi. Produk rokok asing mendominasi pasar rokok nasional,” tutur Nirmal.
Menurut Nirmal, berdasar sejarah itu, sulit untuk tidak memercayai bahwa ada upaya terorganisasi untuk menghalangi berkembangnya industri rokok nasional.
”Tujuan yang sebenarnya adalah untuk mengambil alih pasar rokok dalam negeri dari perusahaan rokok nasional,” kata Nirmal. (jos/jpnn)
Aktivis Forum Nasionalisme Kretek Nirmal Ilham menilai somasi yang dilayangkan warga bernama Rohayani kepada PT Gudang Garam dan PT Djarum tidak masuk akal.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Bea Cukai-BNN Gagalkan Penyelundupan 19,8 Kg Sabu-Sabu di Teluk Palu, 3 Orang Diamankan
- Peredaran Rokok Ilegal Meroket, Pemerintah Harus Segera Bertindak
- Pakar Sebut Penyebab Kemandulan Bukan Galon Polikarbonat
- Kanwil Bea Cukai Jatim I Musnahkan Rokok & Miras Ilegal Senilai Miliaran, Tuh Lihat!
- Penundaan Kenaikan Cukai Rokok Dinilai Mengancam Kesehatan Masyarakat