Perusahaan Sebesar PLN Kok Dipimpin Pelaksana Tugas?

jpnn.com, JAKARTA - Komisi VI DPR mempersoalkan perusahaan sebesar PT PLN Persero masih dipimpin seorang pelaksana tugas direkrut utama, bukan pejabat definitif.
Wakil Ketua Komisi VI DPR Dito Ganinduto mengatakan, perusahaan besar yang membutuhkan manajemen canggih, tidak seharusnya dipimpin pelaksana tugas.
"Sudah tahu PLN yang begitu besar membutuhkan suatu sistem yang begitu besar, dan manajemen yang begitu canggih, kok masih plt," kata Dito di gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/8).
Politikus Partai Golkar itu sangat menyesalkan karena posisi dirut PT PLN Persero sudah dua kali dijabat plt. "Malah sudah dua kali plt. Itu juga kami sesalkan," ujarnya.
BACA JUGA: Pak Jokowi, Tak Cukup Selesaikan Masalah dengan Marah di Kantor PLN
Menurut dia, plt memiliki satu keterbatasan dalam mengambil sebuah keputusan. Sementara, lanjut dia, PLN merupakan organisasi yang sangat vital yang mendukung kelanjutan semua kegiatan yang ada di seluruh Indonesia.
Dito heran, kenapa perusahaan sebesar PLN tidak dipimpin oleh dirut definitif. "Kenapa sih tidak langsung menunjuk saja orang yang tepat sebagai direktur utama," ungkapnya.
Seperti diketahui, saat ini PLN dipimpin oleh Plt Dirut PT PLN Persero Sripeni Inten Cahyani. Sripeni ditetapkan berdasarkan hasil hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN tahun 2019, yang berlaku sejak 2 Agustus 2019. Sripeni ditunjuk mengisi posisi itu menggantikan Sofyan Basir yang tengah terjerat kasus dugaan korupsi. (boy/jpnn)
Saat ini PLN dipimpin oleh Plt Dirut Sripeni Inten Cahyani. Dia ditunjuk menggantikan Sofyan Basir
Redaktur & Reporter : Boy
- Herman Deru Resmi Menyalakan Listrik PLN di Lima Desa di Keluang Muba
- Manfaatkan Digitalisasi, PLN IP Sukses Jaga Keandalan Pasokan Listrik Selama Libur Lebaran
- Dirut PLN IP Apresiasi Ribuan Petugas yang Menjaga Kebutuhan Listrik saat Lebaran
- PLN IP Berhasil Penuhi Kebutuhan Listrik Saat Idulfitri
- Berbagi di Bulan Ramadan, PLN IP Salurkan Bantuan Rp 2,8 Miliar
- Penuhi Kebutuhan Listrik Saat IdulFitri, PLN IP Operasikan 371 Mesin Pembangkit