Perusahaan Selandia Baru Luncurkan Roket ke Angkasa Luar
Selandia Baru berhasil mengungguli Australia dalam soal luar angkasa, dengan berhasil meluncurkan roket dari tempat peluncuran milik negeri itu sendiri di North Island.
FireFox NVDA users - To access the following content, press 'M' to enter the iFrame.
Peluncuran di Semenanjung Mahia sudah dijual sebagai kemajuan canggih dalam industri angkasa luar yang akan memungkinkan perusahaan lebih kecil meluncurkan satelit dengan biaya lebih murah.
"Angkasa luar sekarang terbuka untuk bisnis." kata perusahaan Rocket Lab perusahaan patungan Amerika Serikat-Selandia Baru.
Meskipun peluncuran ini barulah uji coba, Rocket Lab berhasil meluncurkan tiga satelit ke orbit untuk melacak perjalanan kapal, cuaca dan pengindaraan.
Sekarang ini sudah lebih murah untuk meluncurkan roket dibandingkan masa lalu karena biayanya lebih rendah.
Rocket Lab mengatakan akan meluncurkan satelit setiap minggu dengan biaya satu kali peluncuran adalah $ 4,9 juta (sekitar Rp 60 miliar).
"Rocket Lab adalah sebuah perusahaan start up kecil, yang dibuat oleh beberapa orang dan berasal dari mimpi yang menjadi kenyataan. Ini menunjukkan apa yang bisa terjadi di masa modern sekarang ini." kata Brad Tucker pakar astrofisika dari Australian National University.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat