Perusahaan Selandia Baru Luncurkan Roket ke Angkasa Luar

Selandia Baru berhasil mengungguli Australia dalam soal luar angkasa, dengan berhasil meluncurkan roket dari tempat peluncuran milik negeri itu sendiri di North Island.
FireFox NVDA users - To access the following content, press 'M' to enter the iFrame.
Peluncuran di Semenanjung Mahia sudah dijual sebagai kemajuan canggih dalam industri angkasa luar yang akan memungkinkan perusahaan lebih kecil meluncurkan satelit dengan biaya lebih murah.
"Angkasa luar sekarang terbuka untuk bisnis." kata perusahaan Rocket Lab perusahaan patungan Amerika Serikat-Selandia Baru.
Meskipun peluncuran ini barulah uji coba, Rocket Lab berhasil meluncurkan tiga satelit ke orbit untuk melacak perjalanan kapal, cuaca dan pengindaraan.
Sekarang ini sudah lebih murah untuk meluncurkan roket dibandingkan masa lalu karena biayanya lebih rendah.
Rocket Lab mengatakan akan meluncurkan satelit setiap minggu dengan biaya satu kali peluncuran adalah $ 4,9 juta (sekitar Rp 60 miliar).
"Rocket Lab adalah sebuah perusahaan start up kecil, yang dibuat oleh beberapa orang dan berasal dari mimpi yang menjadi kenyataan. Ini menunjukkan apa yang bisa terjadi di masa modern sekarang ini." kata Brad Tucker pakar astrofisika dari Australian National University.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia