Perusahaan Tambang Australia Gunakan Sistem Otomatis di Afrika

Sebuah perusahaan tambang asal Australia Resolute Mining sedang membangun pertambangan bawah tanah otomatis yang semuanya digerakkan oleh mesin akan segera memulai produksi di Afrika.
Seluruh sistem bernilai $US 223 juta di pertambangan emas Syama di Mali akan diselesaikan akhir tahun, dengan semua peralatan, mulai dari truk pengangkut, pengebor dan kendaraan lainnya tidak akan dikendarai oleh manusia, namun dikontrol oleh sistem jarak jauh.
Resolute Mining yang berkantor di Perth (Australia Barat) mengatakan yang akan menjadi korban dari model pertambangan baru ini adalah para pekerja asing yang selama ini dibayar mahal.
Saat ini tambang tersebut mempekerjakan 1500 orang dengan 80 diantaranya adalah pekerja profesional asing.
"Daripada memfokuskan diri pada pembuatan sumur untuk desa setempat atau memberikan buku, kami akan memfokuskan diri untuk meningkatkan kemampuan, pelatihan dan memberdayakan tenaga kerja lokal." kata Direktur Pelaksana Resolute John Welborn.
Apa yang sedang dilakukan Resolute Mining ini dibeberkan dalam Forum Peralatan Pertambangan yang sedang dilangsungkan di Kalgoorlie-Boulder, kawasan yang secara tidak resmi disebut ibukota pertambangan emas Australia.
Sistem otomatis sudah lama dilakukan di industri pertambangan di kawasan yang kaya dengan biji besi di Austalia Barat, Pilbara, namun kemajuan teknologi sekarang digunakan untuk menangani pertambangan bawah tanah.

- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana