Perusahaan Tambang Australia Jual Berlian Angola Seharga Rp 225 Miliar
Sebuah berlian raksasa yang ditemukan oleh sebuah perusahaan asal Perth di Angola, telah dijual seharga 22,5 juta dolar (atau setara Rp 225 miliar).
Perusahaan Berlian Lucapa menemukan berlian sebesar 404 karat di Proyek Berlian Lulo miliknya yang terletak di provinsi Lunda Norte, timur laut Angola.
Dalam sebuah pernyataan, Lucapa mengatakan, penjualan itu "mewakili harga rata-rata senilai 55.585 dolar (atau setara Rp 555 juta) yang spektakuler, yang merupakan rekor harga untuk berlian putih yang ditemukan di proyek Lulo, dan merupakan bukti lebih lanjut dari sentimen positif pasar atas permata besar berkualitas tinggi seperti yang ditemukan di Lulo ".
Berlian itu adalah yang terbesar yang pernah ditemukan di Angola.
Lucapa memiliki 40% saham dalam proyek itu, bersama-sama dengan perusahaan lokal milik pemerintah ‘Endiama’, yang memiliki saham 32%, dan perusahaan lokal swasta ‘Rosas dan Petalas’.
"Penjualan berlian tunggal seharga 16 juta dolar (atau setara Rp 160 miliar) menunjukkan potensi besar tambang berlian Lulo untuk memproduksi permata secara teratur yang besar dan berkualitas kelas dunia," kata Direktur Lucapa, Stephen Wetherall.
Komisaris Lucapa, Miles Kennedy, mengatakan, awal bulan ini, kas dari penjualan tersebut akan memungkinkan perusahaan untuk memperluas operasinya di wilayah Angola.
Sebuah berlian raksasa yang ditemukan oleh sebuah perusahaan asal Perth di Angola, telah dijual seharga 22,5 juta dolar (atau setara Rp 225 miliar).Perusahaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Pemimpin Hizbullah Sebut Serangan Israel 'Deklarasi Perang'
- Dunia Hari Ini: Jutaan Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Presiden Joko Widodo
- Dunia Hari Ini: Ledakan Massal 3.000 Penyeranta Hizbullah Tewaskan Sembilan Jiwa di Lebanon
- Dunia Hari Ini: Baku Tembak di Papua Menewaskan Puluhan Jiwa
- Bruce Christie dari Australia Raih Penghargaan karena Bantu Perkembangan Kriket di Indonesia
- Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas