Perusahaan Tambang Menang Karena Janji Pindahkan 262 Ekor Koala
Sebuah perusahaan tambang batu bara asal China, Shenhua Watermark, menang di peradilan lingkungan hidup di Australia setelah mengalahkan kelompok aktivis perlindungan koala. Para aktivis menuntut proyek tambang dibatalkan karena mengancam habitat koala.
Namun peradilan Land and Environment Court menolak gugatan aktivis yang tergabung dalam komunitas Upper Mooki.
Izin penambangan Shenhua di wilayah Dataran Liverpool di negara bagian New South Wales telah mendapat persetujuan pihak berwenang tahun lalu.
Namun kelompok Upper Mooki yang diwakili Environmental Defenders Office (EDO) menggugat izin tersebut dengan alasan pihak berwenang tidak mengikuti prosedur karena tidak mempertimbangkan dampak tambang terhadap koala.
Menanggapi keputusan pengadilan, Sue Higginson dari EDO menyatakan mungkin saja pihak berwenang telah mengukuti aturan yang berlaku, namun justru aturan itu yang kini perlu diubah.
Menurut dia, Shenhua tetap perlu melakukan sejumlah hal sebelum memulai kegiatan penambangan.
"Masih ada sejumlah syarat yang harus mereka penuhi terkait pengelolaan air, dan bagaimana memindahkan jumlah koala yang cukup banyak," kata Higginson.
Namun Shenhua menyatakan pihak memiliki rencana untuk merelokasi 262 ekor koala sepanjang masa penambangan. Dan rencana ini telah melalui kajian pakar dari Universitas di Melbourne dan Sydney.
Sebuah perusahaan tambang batu bara asal China, Shenhua Watermark, menang di peradilan lingkungan hidup di Australia setelah mengalahkan kelompok
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata