Perut Buaya Dibelah, Ada Tubuh Bocah

Perut Buaya Dibelah, Ada Tubuh Bocah
Foto: Riau Pos/JPNN
‘’Untuk wilayah Inhil, beberapa kecamatan masih memiliki populasi buaya yang cukup banyak, terutama di daerag Gaung dan sekitarnya, Kuindra dan Pulau Burung. Sementara habitat buaya semakin menipis karena pembukaan lahan oleh perusahaan. Hal itu membuat populasi buaya terganggu,” ujar P Lubis.

Bahkan informasi yang diperoleh BKSDA, karena semakin berkurangnya habitat buaya, tidak sedikit ditemukan ada buaya yang masuk ke perairan berpenduduk, termasuk merambah ke kanal-kanal perusahaan perkebunan yang terdapat di sekitar habitat buaya yang sudah dibuka untuk areal perkebunan.

Ditegaskan P Lubis, melihat konflik yang sudah sering terjadi, maka populasi buaya di wilayah Inhil sudah mengancam keselamatan masyarakat dan Pemerintah harus ikut menyikapi hal tersebut agar tidak semakin banyak korban berjatuhan. Apa solusi untuk mengatasi konflik antara buaya dengan manusia" Menjawab hal ini, P Lubis mengatakan perlunya dibangun kawasan penangkaran buaya seperti di Batam, Kepulauan Riau. Pemkab Inhil sendiri menurutnya dapat mengajukan hal ini ke Pemerintah Pusat melalui BKSDA, termasuk memberikan izin konservasi kepada para investor.

‘’Aturan untuk mengelola populasi buaya ini sudah ada dan Pemerintah daerah tinggal menempuh itu untuk mendirikan sebuah penangkaran buaya di daerah. Hal ini bertujuan untuk menekan populasi buaya sesuai dengan luasan habitatnya,” jelas P Lubis.

TEMBILAHAN - Seekor buaya yang memakan anak-anak usia 14 tahun Sabtu lalu (31/12) setelah berhasil ditangkap, Senin (2/1) akhirnya perut buaya dibelah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News