Perwakilan 3 Negara ASEAN Bertemu di Bali Untuk Bahas Ancaman Teroris
jpnn.com, BALI - Tiga perwakilan negara yang menjadi anggota ASEAN bertemu di Bali untuk membahas ancaman Foreign Terrorist Fighters (FTF). Ketiga negara itu, yakni Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Untuk Indonesia, delegasi yang ditunjuk adalah BNPT dan Densus 88 Antiteror. Demikian juga dengan Malaysia dan Philipina yang diwakili stakeholders terkait terorisme.
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar menyatakan FTF masih menjadi ancaman terhadap keamanan kawasan Asia Tenggara.
“Salah satunya mengenai pengelolaan daftar pantau hingga pertukaran informasi intelijen,” ujar Boy Rafli dalam siaran persnya, Rabu (12/10).
Mantan Kapolda Papua itu meminta setiap negara tidak boleh lengah.
Dia menyebut sangat besar kemungkinan seorang warga negara melakukan pergerakan lintas batas untuk bergabung dengan organisasi teroris internasional.
“Isu FTF saat ini masih menjadi tantangan yang harus diatasi secepatnya, pergerakan warga negara ke daerah konflik untuk mendukung kelompok teroris tidak boleh terulang kembali ke depannya,” ujar Boy.
Boy melihat seiring meredanya situasi pandemi Covid-19, longgarnya pembatasan perjalanan antarwilayah berpotensi menjadi celah yang dimanfaatkan FTF untuk melakukan pergerakan lintas negara.
Tiga perwakilan negara ASEAN, Indonesia, Malaysia, dan Filipina menggelar pertemuan untuk membahas ancaman terorisme.
- 44 Pemimpin Muda Asia Tenggara Berkumpul Dalam AYF 2024
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Presiden Prabowo Saksikan Serah Terima Kepemimpinan Kaukus ASEAN – ABAC dari Indonesia ke Malaysia
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Warga Tangerang Kecele Beli iPhone 16 di Malaysia: Dapat Produk Gagal, Repot Urus Pajak