Perwakilan Warga Sulut Korban Mafia Tanah Menagih Janji Menteri AHY, Presiden Jokowi dan Kapolri

“Kami menagih janji Pak AHY, Presiden Jokowi dan Kapolri yang menyatakan berantas mafia tanah. Sekarang kami sudah di sini. Kami mohon, tolong tanggapi kami," ujar Meykel.
Lebih lanjut, Meykel mengaku dirinya bersama teman-tema datang langsung dari Sulut ke Jakarta hanya untuk mencari keadilan terhadap para mafia tanah yang mereka sudah sangat meresahkan.
Menurut Meykel Wureang, dirinya bersama teman-temannya datang di kantor Kementerian ATR/BPN untuk mengadukan nasib dan haknya yang telah direbut oleh mafia tanah.
“Kami datang langsung ke Jakarta karena merasa sudah bertahun-tahun mengurus permasalahan hak atas tanah atau lahan ke kantor pertanahan di wilayah Sulut, tetapi tidak kunjung terselesaikan,” ujar Meykel Wureang.
Lebih lanjut, Meykel Wureang mengatakan sudah bertahun-tahun meminta pemerintah Provinsi Sulawesi Utara tetapi hingga saat ini belum juga selesai.
“Jadi, kami mengurus permasalahan tanah langsung mengadukan kepada Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono,” ujar Meykel Wureang.
Meykel menceritakan dirinya bersama teman-teman kesulitan mendapatkan tiket pesawat karena persoalan keuangan. Namun, dirinya berusaha datang ke Jakarta untuk menyampaikan harapan kepada Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Kami patungan untuk mendapatkan uang tiket. Akhirnya, kami sampai juga di sini (Jakarta-red)," ujar Meykel.
Perwakilan Warga Sulut mendatangani kantor ATR/BPN untuk menagih janji Menteri AHY, Presiden Jokowi dan Kapolri untuk menggebuk mafia fanah.
- Kompolnas Minta Kasus Pengawal Kapolri Pukul Wartawan Harus Diproses
- Ajudan Kapolri Tempeleng Jurnalis, Pengamat: Nilai Humanis Hanya Jargon
- Tindakan Ajudan Kapolri Dianggap Bentuk Pelecehan Terhadap Kebebasan Pers
- Polisi yang Tempeleng Pewarta Foto di Semarang Siap-siap Kena Sanksi Tegas
- Pengawal Kapolri yang Pukul dan Ancam Wartawan di Semarang Minta Maaf, Nih Tampangnya
- Ipda E Meminta Maaf kepada Jurnalis ANTARA, Lihat Itu