Perwira Tinggi Hambat Penanganan Kekerasan Seksual, Militer Amerika Perlu Direformasi
jpnn.com, WASHINGTON DC - Komisi independen bentukan Departemen Pertahanan Amerika Serikat merekomendasikan penuntutan kasus kekerasan seksual di lingkungan militer dilakukan dengan bebas di luar rantai komnando.
Jika rekomendasi tersebut diterima Menteri Pertahanan Lloyd Austin, maka akan terjadi perubahan besar di militer AS.
Pasalnya, perwira tertinggi sekali pun bakal tidak bisa lagi mengintervensi penanganan kasus kekerasan seksual.
Para advokat dan anggota parlemen telah bertahun-tahun menyerukan agar para komandan militer dijauhkan dari proses penuntutan kasus kekerasan seksual.
Pasalnya, mereka cenderung mengabaikan perilaku bejat tersebut dan menganggapnya masalah tidak penting.
Pejabat Pentagon yang tak ingin diberitakan namanya mengatakan bahwa Menteri Austin belum membuat keputusan dan akan berkonsultasi dengan para pemimpin dari cabang militer yang berbeda sebelum mengambil keputusan.
"Menhan telah meminta kami untuk memberikan penilaian jujur dan saran terkait rekomendasi awal ini pada akhir Mei," kata juru bicara Pentagon John Kirby.
Serangan dan pelecehan seksual di militer Amerika Serikat sebagian besar tidak dilaporkan dan baru-baru ini saja mendapat sorotan besar.
Serangan dan pelecehan seksual di militer Amerika Serikat sebagian besar tidak dilaporkan dan baru-baru ini saja mendapat sorotan besar
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza
- Bertemu Joe Biden, Prabowo Janji Perkuat Hubungan Indonesia-Amerika Serikat