Pesaing Ahok Harusnya Manfaatkan Ini
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif 7 (Seven) Strategic Studies Guevara Santayana menilai, bakal calon gubernur DKI Jakarta seharusnya mengakui kehebatan dan keberhasilan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, dalam pembenahan ibu kota.
Misal, masalah kebersihan Jakarta. Ahok cukup berhasil dengan efektif memaksimalkan anggaran merekrut tenaga paruh waktu yang diambil dari warga DKI. Bahkan perekrutan juga didukung honor sesuai UMR DKI dan tunjangan lain untuk warga yang tergabung dalam kegiatan-kegiatan dinas kebersihan DKI atau dikenal pasukan oranye.
"Pesaing Ahok bisa mengakui bahwa apa yang dilakukan Ahok menjadi template atau program baku para pemimpin DKI, siapapun pemimpinnya," ujar Guevara, Kamis (19/5).
Nantinya, kata Guevara, para pesaing Ahok bisa menambahkan variasi lain. Misal, jika terpilih ditambahkan dengan program pengenalan bahaya buang sampah sembarangan kepada para siswa TK dan SD melalui pemutaran film di sekolah-sekolah, tentang rangkuman berita-berita banjir.
Program tersebut bisa dilakukan oleh para tenaga paruh waktu yang diambil dari pemuda-pemudi DKI, serta penambahan insentif pekerja-pekerja (pasukan oranye) tersebut.
Para pesaing Ahok, kata Guevara, juga penting tidak melakukan serangan berbau SARA dalam menjatuhkan citra Ahok. Justru sebaiknya, menggunakan kekuatan citra pribadi dengan mengedepankan kereligiusan, kesantunan, silahturahmi, tepa selira, bijaksana, jujur dan tidak kompromi terhadap segala bentuk penyelewengan amanat rakyat.
"Karakter keras Ahok bisamenjadi koreksi bagi calon pemimpin DKI selanjutnya. Calon pesaing Ahok dengan karakter citra di atas bisa dengan mudah diterima oleh kalangan-kalangan tua di Jakarta," ujar Guevara.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Anies Siapkan Tim Sinkronisasi untuk Sesuaikan Program APBD DKI
- Resmi! Anies-Sandi Sebagai Gubernur dan Wagub DKI Terpilih
- Terimalah...Permohonan Maaf dari Sandiaga Uno
- Ahok-Djarot Absen Dalam Penetapan Anies-Sandi Sebagai Pemenang
- Massa Aksi 55 Siap Terima Apa pun Putusan Majelis Hakim
- Anies-Sandi Hadir, Ahok-Djarot Absen