Pesan Akademisi terkait Rencana Pindah Ibu Kota
jpnn.com, PALANGKA RAYA - Bergulirnya lagi wacana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, ditanggapi sejumlah pihak.
Akademisi Prof Norsani Darlan mengatakan, kalau memang rencana tersebut terwujud, maka pasti ada dampak sosial positif dan negatif.
"Saya kira positifnya karena Kota Palangka Raya jumlah penduduk belum padat dan lapangan kerja dapat terpenuhi," jelas Norsani kepada Kalteng Pos (Jawa Pos Group).
Jika rencana tersebut serius, lanjutnya, pemerintah harus gencar melakukan sosialisasi, termasuk juga menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik sehingga masyarakat lokal tidak terpinggirkan.
"Pemerintah harus memberikan penyuluhan sejak dini agar masyarakat bisa menghadapi kemajuan nantinya," tegasnya.
Sementara praktisi hukum Hendry S Dalim menilai, kalau memang Ibukota Negara jadi dipindahkan ke Kota Palangka Raya, sudah pasti di kota ini akan muncul beragam sosial yang pelik.
"Kemajuan daerah biasanya diimbangi dengan naiknya angka kriminalitas. Jadi ini juga wajib diperhatikan kalau memang jadi dipindahkan," jelasnya.(alh)
Bergulirnya lagi wacana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, ditanggapi sejumlah pihak.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Telah Mempermalukan Polri, Bripda Wahyu Dipecat Tak Terhormat, Lihat Coretan Itu
- Menurut Jokowi, Pemindahan Ibu Kota ke IKN Keputusan Seluruh Rakyat Indonesia
- Dalam Sehari BRM Bisa Mencuri Barang Berharga di Dalam Mobil
- Jokowi Gelar Sidang Kabinet Paripurna di IKN 12 Agustus, Semua Menteri Hadir
- Kebakaran Menghanguskan 12 Ruko di Kota Palangka Raya, Kerugian Ratusan Juta Rupiah
- Awal Juli, BMKG Memprakirakan Hujan Sebagian Kota di Indonesia, Waspadalah