Pesan Akademisi terkait Rencana Pindah Ibu Kota
jpnn.com, PALANGKA RAYA - Bergulirnya lagi wacana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, ditanggapi sejumlah pihak.
Akademisi Prof Norsani Darlan mengatakan, kalau memang rencana tersebut terwujud, maka pasti ada dampak sosial positif dan negatif.
"Saya kira positifnya karena Kota Palangka Raya jumlah penduduk belum padat dan lapangan kerja dapat terpenuhi," jelas Norsani kepada Kalteng Pos (Jawa Pos Group).
Jika rencana tersebut serius, lanjutnya, pemerintah harus gencar melakukan sosialisasi, termasuk juga menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik sehingga masyarakat lokal tidak terpinggirkan.
"Pemerintah harus memberikan penyuluhan sejak dini agar masyarakat bisa menghadapi kemajuan nantinya," tegasnya.
Sementara praktisi hukum Hendry S Dalim menilai, kalau memang Ibukota Negara jadi dipindahkan ke Kota Palangka Raya, sudah pasti di kota ini akan muncul beragam sosial yang pelik.
"Kemajuan daerah biasanya diimbangi dengan naiknya angka kriminalitas. Jadi ini juga wajib diperhatikan kalau memang jadi dipindahkan," jelasnya.(alh)
Bergulirnya lagi wacana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, ditanggapi sejumlah pihak.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Wanita Pengedar Narkoba di Palangka Raya Ini Terancam Hukuman Berat
- Pemilik 99 Gram Sabu-Sabu Wanita & Pria Terancam 20 Tahun Bui
- Fisip UPNVJ Bahas Masa Depan Jakarta setelah Ibu Kota Pindah
- Debat Sengit soal Pemindahan Balai Kota, Pramono Sindir Ridwan Kamil Soal Imajinasi
- Istri Polisi di Palangka Raya Menipu 2 Orang Mencapai Rp 315 Juta
- Telah Mempermalukan Polri, Bripda Wahyu Dipecat Tak Terhormat, Lihat Coretan Itu